Makassar (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Tengah mengadakan pelatihan dan uji kompetensi asisten surveyor kadastral (sertifikasi juru ukur) kepada 20 orang penerima manfaat di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
"Pada program ini PLN berkolaborasi dengan tiga lembaga untuk mendukung program pengembangan pendidikan dalam hal ini sertifikasi juru ukur," kata Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP Sulawesi, Nur Akhsin dalam keterangan di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, ketiga lembaga tersebut adalah Masyarakat Ahli Survei Kadaster Indonesia (MASKI) Komisariat Wilayah Sulut Sulteng Gorontalo, Kantor Jasa Surveyor Berlisesni Herman Yunus, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sulawesi Tengah.
Berkaitan dengan hal itu, dia mengapresiasi para peserta yang begitu antusias mengikuti kegiatan sertifikasi juru ukur.
“Saya mengucapkan selamat kepada peserta yang sudah dan akan menerima sertifikat dan lisensi, dan turut mengapresiasi usaha mereka dalam menjalankan pendidikan selama beberapa hari setelah melalui rangkaian perekrutan sebagai peserta," katanya.
Dia juga berharap agar peserta terus semangat dan harapannya para peserta dapat diberdayakan sebagai tenaga juru ukur di BPN.
Nur Akhsin menambahkan bahwa program ini merupakan bentuk implementasi prinsip ESG PLN khususnya di bidang pendidikan yang mana bertujuan meningkatkan kompetensi dan kesempatan kerja bagi masyarakat di sekitar pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan sebagai juru ukur berlisensi.
Program ini juga turut mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB/SDG’s) 4 melalui pelaksanaan pendidikan informal.
“Harapan kami para peserta dapat memanfaatkan ilmu yang didapatkan sebagai juru ukur dan turut mendukung program percepatan sertifikasi aset negara yang dijalankan PLN bersama dengan BPN Sulteng” ujarnya.
Koordinator Komisariat Wilayah MASKI Sulut Sulteng Gorontalo, Ludwig Bastian mengatakan, pihaknya turut mengapresiasi pihak PLN, karena dengan adanya bantuan pendidikan peningkatan kompetensi bagi warga Morowali Utara akan bermanfaat untuk menunjang profesi mereka kedepannya sebagai juru ukur berlisensi.
“Kami sangat mengapresiasi program pendidikan sertifikasi juru ukur yang diadakan PLN ini. MASKI selaku organisasi yang sering membantu BPN dalam proses pengukuran batas-batas tanah dan wilayah memerlukan banyak anggota untuk mengakomodir permintaan dalam proses percepatan sertifikasi.” ujarnya.
Salah seorang peserta pelatihan sertifikasi juru ukur, Frid Wiliam Meronda mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan menjadi salah satu penerima manfaat program STJL dari PLN.
Dia berharap dengan adanya lisensi yang dipegangnya dapat memberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari BPN sebagai juru ukur.
"Pada program ini PLN berkolaborasi dengan tiga lembaga untuk mendukung program pengembangan pendidikan dalam hal ini sertifikasi juru ukur," kata Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP Sulawesi, Nur Akhsin dalam keterangan di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, ketiga lembaga tersebut adalah Masyarakat Ahli Survei Kadaster Indonesia (MASKI) Komisariat Wilayah Sulut Sulteng Gorontalo, Kantor Jasa Surveyor Berlisesni Herman Yunus, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sulawesi Tengah.
Berkaitan dengan hal itu, dia mengapresiasi para peserta yang begitu antusias mengikuti kegiatan sertifikasi juru ukur.
“Saya mengucapkan selamat kepada peserta yang sudah dan akan menerima sertifikat dan lisensi, dan turut mengapresiasi usaha mereka dalam menjalankan pendidikan selama beberapa hari setelah melalui rangkaian perekrutan sebagai peserta," katanya.
Dia juga berharap agar peserta terus semangat dan harapannya para peserta dapat diberdayakan sebagai tenaga juru ukur di BPN.
Nur Akhsin menambahkan bahwa program ini merupakan bentuk implementasi prinsip ESG PLN khususnya di bidang pendidikan yang mana bertujuan meningkatkan kompetensi dan kesempatan kerja bagi masyarakat di sekitar pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan sebagai juru ukur berlisensi.
Program ini juga turut mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB/SDG’s) 4 melalui pelaksanaan pendidikan informal.
“Harapan kami para peserta dapat memanfaatkan ilmu yang didapatkan sebagai juru ukur dan turut mendukung program percepatan sertifikasi aset negara yang dijalankan PLN bersama dengan BPN Sulteng” ujarnya.
Koordinator Komisariat Wilayah MASKI Sulut Sulteng Gorontalo, Ludwig Bastian mengatakan, pihaknya turut mengapresiasi pihak PLN, karena dengan adanya bantuan pendidikan peningkatan kompetensi bagi warga Morowali Utara akan bermanfaat untuk menunjang profesi mereka kedepannya sebagai juru ukur berlisensi.
“Kami sangat mengapresiasi program pendidikan sertifikasi juru ukur yang diadakan PLN ini. MASKI selaku organisasi yang sering membantu BPN dalam proses pengukuran batas-batas tanah dan wilayah memerlukan banyak anggota untuk mengakomodir permintaan dalam proses percepatan sertifikasi.” ujarnya.
Salah seorang peserta pelatihan sertifikasi juru ukur, Frid Wiliam Meronda mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan menjadi salah satu penerima manfaat program STJL dari PLN.
Dia berharap dengan adanya lisensi yang dipegangnya dapat memberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari BPN sebagai juru ukur.