Mamuju (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris mengajak seluruh masyarakat di daerah itu untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi mandiri dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
"Saya mengajak seluruh elemen masyarakat di Sulbar untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi mandiri dalam menghadapi potensi bencana," kata Muhammad Idris pada rapat kesiapsiagaan dan mitigasi menghadapi bencana hidrometeorologi dan isu megathrust di Mamuju, Kamis.
Kesiapsiagaan dan mitigasi dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi dan isu megathrust, kata dia, bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
Pemerintah Provinsi Sulbar sendiri terus berupaya membangun kesiapsiagaan dan mitigasi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi di seluruh wilayah Sulbar. Salah satunya melalui rapat kesiapsiagaan dan mitigasi yang membahas hal-hal yang secara faktual dan harus ditindaklanjuti oleh Pemprov Sulbar.
Secara faktual, Pemerintah Provinsi Sulbar harus mengikuti atau menyelenggarakan protokol di bidang kebencanaan dengan sistematik, termasuk terkait potensi terjadinya bencana hidrometeorologi dan isu megathrust.
"Ini yang harus diantisipasi. Oleh karena itu, BPBD di kabupaten termasuk pemerintah kecamatan maupun desa kita minta untuk mengambil inisiatif, memberikan informasi kesadaran kebencanaan kepada warganya, sehingga risiko bencana yang dapat membahayakan masyarakat dapat diminimalisasi," ujarnya.
Menurut dia, segala kemungkinan bisa terjadi saat bencana alam jika masyarakat tidak mengetahui langkah-langkah mitigasi.
"Jika kita tidak memiliki kesiapsiagaan, maka kemungkinan akan ada masyarakat kita yang menjadi korban saat terjadi bencana yang tidak kita ketahui waktunya. Jadi mitigasi dan kesiapsiagaan sangat penting," ujar Muhammad Idris.
"Saya mengajak seluruh elemen masyarakat di Sulbar untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi mandiri dalam menghadapi potensi bencana," kata Muhammad Idris pada rapat kesiapsiagaan dan mitigasi menghadapi bencana hidrometeorologi dan isu megathrust di Mamuju, Kamis.
Kesiapsiagaan dan mitigasi dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi dan isu megathrust, kata dia, bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
Pemerintah Provinsi Sulbar sendiri terus berupaya membangun kesiapsiagaan dan mitigasi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi di seluruh wilayah Sulbar. Salah satunya melalui rapat kesiapsiagaan dan mitigasi yang membahas hal-hal yang secara faktual dan harus ditindaklanjuti oleh Pemprov Sulbar.
Secara faktual, Pemerintah Provinsi Sulbar harus mengikuti atau menyelenggarakan protokol di bidang kebencanaan dengan sistematik, termasuk terkait potensi terjadinya bencana hidrometeorologi dan isu megathrust.
"Ini yang harus diantisipasi. Oleh karena itu, BPBD di kabupaten termasuk pemerintah kecamatan maupun desa kita minta untuk mengambil inisiatif, memberikan informasi kesadaran kebencanaan kepada warganya, sehingga risiko bencana yang dapat membahayakan masyarakat dapat diminimalisasi," ujarnya.
Menurut dia, segala kemungkinan bisa terjadi saat bencana alam jika masyarakat tidak mengetahui langkah-langkah mitigasi.
"Jika kita tidak memiliki kesiapsiagaan, maka kemungkinan akan ada masyarakat kita yang menjadi korban saat terjadi bencana yang tidak kita ketahui waktunya. Jadi mitigasi dan kesiapsiagaan sangat penting," ujar Muhammad Idris.