Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menggelar apel kesiapsiagaan bencana sebagai salah satu upaya mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi saat pemungutan suara pilkada serentak di daerah itu.
"Saat ini curah hujan di Sulbar cukup tinggi dan kondisi alam juga berbeda dengan provinsi lainnya, sehingga perlu upaya mitigasi terhadap dampak bencana saat pemungutan suara," kata Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin di Mamuju, Selasa.
Melalui apel kesiapsiagaan bencana tersebut, Penjabat Gubernur berharap pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak di Sulbar dapat berjalan aman dan lancar.
"Jadi ini bentuk kekompakan seluruh unsur di Sulbar dalam pencegahan dan antisipasi bencana, sekaligus juga mengantisipasi potensi bencana seperti longsor hingga banjir saat pemungutan suara," ujarnya.
Pelaksanaan apel kesiapsiagaan bencana itu sebagai implementasi pelaksanaan Undang-undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dan Surat Edaran BNPB Nomor: B-399/BNPB/D-II/BP.0302/08/2024 tanggal 23 Agustus 2024 tentang Langkah-langkah Kesiapsiagaan Zona Megathrust.
Termasuk, Surat Edaran Gubernur Sulawesi Barat tahun 2024 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Hydrometeorologi Basah dan Ancaman Gempa Megathrust di wilayah Provinsi Sulbar.
"Ini adalah apel kesiapsiagaan Pemprov Sulbar sesuai perintah undang-undang, makanya ditetapkan Sulbar siaga bencana. Jadi statusnya adalah kesiapsiagaan dan hari ini di Sulbar masih aman-aman saja, tetapi kita selalu siaga," kata Bahtiar.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat meminta seluruh pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten untuk menggelar apel kesiapsiagaan bencana.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Sulbar Muhammad Yasir Fattah mengatakan pentingnya apel kesiapsiagaan bencana di tingkat provinsi dan kabupaten untuk meningkatkan mitigasi terhadap potensi terjadinya bencana di wilayah Sulbar.
"Instruksi ini sejalan dengan arahan Kepala BNPB dalam mengantisipasi potensi bencana di wilayah Sulbar," kata Yasir Fattah.
Dalam pelaksanaan apel kesiapsiagaan bencana, BPBD Sulbar menekankan beberapa aspek penting, diantaranya partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk komunitas dan relawan bencana.
Kemudian, peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, evaluasi menyeluruh terhadap kapasitas sumber daya yang ada serta penguatan infrastruktur penanggulangan bencana.
"Momentum apel kesiapsiagaan ini akan kita manfaatkan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, peralatan serta infrastruktur penanggulangan bencana yang kita miliki," kata Yasir Fattah.
Dia menegaskan apel kesiapsiagaan bencana sangat penting karena kondisi geografis Sulbar yang rentan terhadap bencana, termasuk bencana hidrometeorologi.
"Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya intensif untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak bencana," kata Yasir Fattah.*