Makassar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel) bersama Art Pro menggelar Trend Hijab Road to Anging Mammiri Business Fair (AMBF) untuk mendorong UMKM Fashion tembus pasar global.
"Pada tahun 2022, total ekspor produk UMKM di AMBF sebesar Rp5,7 miliar. Kemudian di tahun 2023 meningkat pesat mencapai Rp28,7 miliar dan tahun ini diharapkan lebih besar lagi dan menembus pasar global," kata Ketua Dekranasda Sulsel, Ninuk Triyanti Zudan di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan, kegiatan yang berlangsung selama lima hari tersebut diikuti 74 stan yang diisi 100 pelaku UMKM fashion dari berbagai daerah di Indonesia diantaranya Makassar, Jakarta, Surabaya, Pekalongan, dan Bogor.
"Karya-karya desainer terkemuka juga dipamerkan dalam fashion show pada pembukaan Trend Hijab Road to AMBF ini," katanya.
Sementara itu, Aswin Gantina selaku Deputi Direktur Bank Indonesia Sulsel, mengatakan, BI senantiasa mendorong pengembangan perekonomian, salah satunya UMKM agar berorientasi ekspor.
Berkaitan dengan hal tersebut, BI melakukan pelatihan, pembinaan dan pendampingan UMKM, termasuk yang bergerak di bidang industri fashion.
Dia menjelaskan, AMBF mempertemukan pelaku usaha dan eksportir. Perkembangan capaian transaksi produk UMKM ini terus meningkat.
Pada 2022 total ekspor produk UMKM di AMBF sebesar Rp5,7 miliar. Kemudian di tahun 2023 meningkat pesat mencapai Rp28,7 miliar.
"Dalam dua tahun pelaksanaan AMBF, terdapat kesepakatan ekspor fashion sebesar Rp3,8 miliar," ungkap Aswin.
Karena itu, dia berharap, agenda ini bisa mendorong industri fashion menembus pasar global. Pada AMBF nanti, akan dihadiri 13 buyer dari berbagai negara seperti Arab Saudi, Malaysia, dan Iran.
"Kami optimistis industri fashion Sulsel bisa bersaing di pasar global," kata Aswin.
Project Officer Art Pro, Dzulkifli mengatakan, Trend Hijab Expo sudah yang ke-25 kalinya dilaksanakan oleh Art Pro, dan merupakan tahun ketiga bekerja sama dengan Bank Indonesia.
Dia berharap, melalui agenda ini bisa mendorong UMKM di bidang fashion menembus pasar global. Pihaknya sangat optimistis setelah melihat hasil karya para designer lokal.
"Tentu dengan dukungan Bank Indonesia dan pemerintah, mereka bisa menembus pasar ekspor," ungkapnya.
"Pada tahun 2022, total ekspor produk UMKM di AMBF sebesar Rp5,7 miliar. Kemudian di tahun 2023 meningkat pesat mencapai Rp28,7 miliar dan tahun ini diharapkan lebih besar lagi dan menembus pasar global," kata Ketua Dekranasda Sulsel, Ninuk Triyanti Zudan di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan, kegiatan yang berlangsung selama lima hari tersebut diikuti 74 stan yang diisi 100 pelaku UMKM fashion dari berbagai daerah di Indonesia diantaranya Makassar, Jakarta, Surabaya, Pekalongan, dan Bogor.
"Karya-karya desainer terkemuka juga dipamerkan dalam fashion show pada pembukaan Trend Hijab Road to AMBF ini," katanya.
Sementara itu, Aswin Gantina selaku Deputi Direktur Bank Indonesia Sulsel, mengatakan, BI senantiasa mendorong pengembangan perekonomian, salah satunya UMKM agar berorientasi ekspor.
Berkaitan dengan hal tersebut, BI melakukan pelatihan, pembinaan dan pendampingan UMKM, termasuk yang bergerak di bidang industri fashion.
Dia menjelaskan, AMBF mempertemukan pelaku usaha dan eksportir. Perkembangan capaian transaksi produk UMKM ini terus meningkat.
Pada 2022 total ekspor produk UMKM di AMBF sebesar Rp5,7 miliar. Kemudian di tahun 2023 meningkat pesat mencapai Rp28,7 miliar.
"Dalam dua tahun pelaksanaan AMBF, terdapat kesepakatan ekspor fashion sebesar Rp3,8 miliar," ungkap Aswin.
Karena itu, dia berharap, agenda ini bisa mendorong industri fashion menembus pasar global. Pada AMBF nanti, akan dihadiri 13 buyer dari berbagai negara seperti Arab Saudi, Malaysia, dan Iran.
"Kami optimistis industri fashion Sulsel bisa bersaing di pasar global," kata Aswin.
Project Officer Art Pro, Dzulkifli mengatakan, Trend Hijab Expo sudah yang ke-25 kalinya dilaksanakan oleh Art Pro, dan merupakan tahun ketiga bekerja sama dengan Bank Indonesia.
Dia berharap, melalui agenda ini bisa mendorong UMKM di bidang fashion menembus pasar global. Pihaknya sangat optimistis setelah melihat hasil karya para designer lokal.
"Tentu dengan dukungan Bank Indonesia dan pemerintah, mereka bisa menembus pasar ekspor," ungkapnya.