Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto meminta kepada kepala sekolah dan guru untuk lebih inisiatif dan inovatif dalam mendorong minat siswanya untuk pengembangan inteligensi serta kebersihannya.

"Kepsek dan guru-guru di sekolah itu punya peran yang cukup besar juga dalam pembentukan sikap anak-anak, juga pengembangan inteligensinya serta kesadarannya dalam hal lingkungan," ujarnya di Makassar, Jumat.

Ia mengatakan, program yang sedang dicanangkannya ini yakni Gerakan Masyarakat Makassar Tidak Rantasa/jorok (Gemar MTR) adalah pintu segala-galanya dalam menciptakan kota dunia, kota nyaman yang di dalamnya terdapat manusia-manusia sadar lingkungan.

Untuk program yang dicanangkannya itu, dirinya sangat berharap besar kepada seluruh anak-anak sekolah untuk menjadi pionir dalam pembangunan bangsa yang tidak mengenyampingkan lingkungannya.

"Zaman akan berganti dan generasi juga pasti berganti. Semua orang tua mengharapkan anak-anaknya akan menjadi pionir dalam hal kebaikan termasuk kebersihan lingkungan," katanya.

Danny berharap, seluruh kepala sekolah dan guru selalu punya inisiatif dan inovasi karena tanpa harus ada perintah dari Dinas Pendidikan ataupun wali kota dan wakil wali kota, harusnya ada terobosan-terobosan yang dilakukan di sekolah.

"Apa yang dilakukan ini gerakan moral dan akhlak karena mengandung nilai positif. Ini adalah riil edukasi, yang nyata untuk anak-anak kita. Saya yakin jika kita tetap bersama-sama secara konsiten dan lebih inovatif," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar, Mahmud BM mengatakan sebanyak 300 ribu siswa TK, SD, SMP, SMA/SMK melakukan gerakan aku dan sekolahku tidak rantasa.

"Mulai hari ini dan dilanjutkan bulan depan pada setiap tanggal 9, jam 9, dilakukan kerja bakti massal dengan melakukan LISA (lihat sampah ambil) di seputar sekolahnnya masing-masing," kata Mahmud pada peluncuran program tersebut.

Sementara Ramdhan Danny Pomanto dalam sambutannya merasa bangga kepada seluruh siswa di Kota Makassar yang telah ikut berpartisipasi dalam gerakan tersebut.

Pasangan Syamsu Rizal ini mengatakan Makassarta Tidak Rantasa disingkat MTR adalah gerakan satu kota. Tetapi melalui gerakan aku dan sekolahku tidak rantasa akan semakin membumikan dan menyadarkan masyarakat.

"Untuk meraih efek yang lama, maka tidak ada jalan lain, kecuali masuk di pendidikan. Karena anak-anak inilah yang menjadi pionir-pionir kebersihan, sehingga diharapkan untuk memberikan edukasi dan contoh di lingkungan rumahnya dan keluargaya," ujar Danny.

Peluncuran aku dan sekolahku tidak rantasa, kata perancang anjungan pantai losari itu, mengandung suatu ideologi yang kuat bagi anak dan akan membekas bagi mereka hingga besar. Bahwa hidup bersiih itu bagian dari kehidupan sehari-hari, lanjut Danny, dan sebagai warga Makassar yang mempunyai semangat untuk tidak rantasa (jorok).

"Mereka bagian paling penting dari proses itu, dan akan meberikan akar yang kuat, karena persoalan budaya harus mulai dari orang, dan untuk membentuk budaya baru paling baik adalah ditanamkan ke anak kecil," katanya.  Kaswir

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024