Kementrans menargetkan 100 ribu transmigran bantu pacu swasembada pangan

"Karena nanti ada lahan-lahan pertanian yang tersedia untuk mencapai swasembada pangan, Kementerian Transmigrasi akan menyediakan tenaga kerjanya, berikut dengan perumahannya," kata dia.

Iftitah mengaytakan hal tersebut dilakukan pihaknya bukan hanya untuk mengakselerasi swasembada pangan, melainkan turut membangun kawasan permukiman yang memiliki taraf kesejahteraan yang tinggi.

"Kita betul-betul ingin membangun kawasan sehingga betul-betul tidak hanya sekedar fokus pada pertumbuhan ekonominya tetapi membangun peradaban yang ada kehidupan di situ. Fokusnya kepada kesejahteraan," ujar Iftitah.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan lokasi lumbung pangan yang akan dimanfaatkan oleh para transmigran sektor pangan tersebut berada di Wanam-Merauke, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, serta Sumatera Selatan.

"Tapi kalau khusus Wanam itu adalah transmigrasi lokal," katanya.

Mentan Amran menyatakan para pekerja transmigran tersebut nantinya akan mendapatkan penghasilan minimal Rp10 juta per bulan, mengingat lahan yang dikelola menggunakan sistem pertanian modern.

"Pendapatannya nantinya yang bergerak di sektor pertanian ini minimal Rp10 juta per bulan, bukan gaji," ujar Mentan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan optimalisasi produktivitas sumber pangan menjadi salah satu kunci mewujudkan swasembada pangan.

Zulkifli menuturkan optimalisasi yang dilakukan antara lain berupa perbaikan dan peningkatan irigasi, penyaluran pupuk yang cepat, dan memangkas peraturan yang berbelit-belit.

Selain itu, pembukaan dan pengembangan lahan-lahan baru untuk pertanian atau produksi pangan juga penting dilakukan guna mewujudkan swasembada pangan. Potensi lahan-lahan baru tersebut antara lain terdapat di Merauke, salah satunya untuk pengembangan lahan sawah.