Makassar (ANTARA Sulel) - Forum Komunikasi dan Informasi Organisasi Non Pemerintah (FIK Ornop) Sulawesi Selatan meragukan kualitas dari anggota DPRD Makassar yang baru dilantik, Senin, 8 September 2014.

Koordinator FIK Ornop Sulsel, Asram Jaya di Makassar, Senin, mengatakan, banyaknya wajah baru yang menghiasi parlemen legislatif itu diharapkan mampu menjadi penyeimbang dan pengawal program-program pemerintah yang pro terhadap rakyat.

"Saya meragukan kualitas dari para anggota DPRD Makassar itu, apalagi sekarang, masyarakat sudah muak dengan perilaku anggota dewan seperti yang banyak disaksikan melalui media massa. Meskipun tidak semua seperti itu," ujarnya.

Dia mengatakan, kredibilitas dari para anggota DPRD Makassar periode 2014-2019 itu akan menjadi tantangan bagi para legislator yang baru dilantik karena itu akan menjadi pertaruhan integritas dan kredibilitas dari seorang pejabat negara.

Asram juga mengaku, 50 legislator yang umumnya adalah pengusaha dan bukan politisi tulen itu ditantang untuk mengemban amanah dari dua juta penduduk kota ini.

"Semoga mereka mampu mengubah citra yang tertanam dikepala masyarakat mengenai anggota dewan. Di kepala masyarakat, anggota dewan itu, banyak yang korup, jarang hadir ketika rapat-rapat atau sidang, dapat fasilitas yang mewah tetapi kinerjanya tidak sesuai harapan rakyat," katanya.

Menurut Asram, 50 legislator yang mendapat amanah dari rakyat harus mampu dijawab oleh legislator itu sendiri dengan memperjuangkan hak-hak dari masyarakat itu sendiri.

Setelah dilantiknya itu juga, para legislator diharapkan mampu mengetahui tugas dan fungsi utama legislatif seperti, membuat undang-undang (regulasi), anggaran, dan pengawasan.

"Ini kan wajah baru semua, seharunya sudah belajar jauh-jauh hari karena saya lihat banyak diantara mereka yang terpilih hanya karena uang atau jaringan yang luas bukan karena kualitas," ungkapnya.

Asram menjelaskan dari 50 legislator DPRD Kota Makassar, banyak yang diantaranya belum memiliki pengalaman dan orientasinya yang jauh tugas-tugasnya.

"Kalau kami lihat komposisinya banyak yang tidak berkualitas seperti berlatar belakang pengusaha, ada yang masih sangat muda. Kalau melihat dari segi pendidikan banyak diantaranya hanya berstatus lulusan SMA," jelasnya.

Dia menjelaskan begitu pentingnya pengawasan publik terhadap anggota DPRD yang baru saja dipilih. Caleg terpilih dengan mengandalkan kekuatan uang patut mendapat pengawasan ketat sehingga tidak mengakal-akali anggaran negara untuk kepentingan pribadi.

"Publik harus mengontor yang mana legislator yang menyuarakan kepentingan bangsa dan yang mana kepentingan pribadi. Jangan sampai jabatan meraka hanya dijadikan lahan untuk kembalikan modal bahkan cari untung," tegasnya. Agus Setiawan

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024