Mamuju (ANTARA Sulbar) - Pabrik penggilingan padi pemerintah di Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat segera difungsikan dalam rangka meningkatkan kualitas padi petani.
"Pabrik segera difungsikan dan itu akan meningkatkan kualitas padi petani serta meningkatkan nilai ekonomisnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani padi di Mamuju," kata Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mamuju Sofyan di Mamuju, Jumat.
Ia mengatakan, selama ini kualitas padi di Mamuju kurang begitu baik karena tidak adanya penggilingan padi di Mamuju yang memadai.
Sehingga, kata dia, dengan adanya pabrik penggilingan padi di Mamuju dengan kapasitas 30 ton per hari dibangun pemerintah tahun ini, maka kualitas padi di Mamuju akan semakin memadai dan tidak lagi digiling di luar daerah.
Menurut dia, padi di Mamuju selama ini digiling di daerah lain setelah dibeli pedagang seperti pedagang dari Kabupaten Polman, bahkan sampai ke Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan.
"Kondisi itu membuat masyarakat daerah ini tidak diuntungkan karena pedagang daerah lain menggiling padi di Mamuju di daerahnya kemudian dijual lagi kepada masyarakat di Mamuju dengan harga mahal," katanya.
Ia mengatakan, pabrik penggilingan padi tersebut juga akan mendukung daerah ini mampu mencapai target produksi sebesar 106 ribu ton per tahun. Agus Setiawan
"Pabrik segera difungsikan dan itu akan meningkatkan kualitas padi petani serta meningkatkan nilai ekonomisnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani padi di Mamuju," kata Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mamuju Sofyan di Mamuju, Jumat.
Ia mengatakan, selama ini kualitas padi di Mamuju kurang begitu baik karena tidak adanya penggilingan padi di Mamuju yang memadai.
Sehingga, kata dia, dengan adanya pabrik penggilingan padi di Mamuju dengan kapasitas 30 ton per hari dibangun pemerintah tahun ini, maka kualitas padi di Mamuju akan semakin memadai dan tidak lagi digiling di luar daerah.
Menurut dia, padi di Mamuju selama ini digiling di daerah lain setelah dibeli pedagang seperti pedagang dari Kabupaten Polman, bahkan sampai ke Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan.
"Kondisi itu membuat masyarakat daerah ini tidak diuntungkan karena pedagang daerah lain menggiling padi di Mamuju di daerahnya kemudian dijual lagi kepada masyarakat di Mamuju dengan harga mahal," katanya.
Ia mengatakan, pabrik penggilingan padi tersebut juga akan mendukung daerah ini mampu mencapai target produksi sebesar 106 ribu ton per tahun. Agus Setiawan