Kupang (ANTARA Sulsel) - Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Hadji Husen mengatakan, sejauh ini ada sepuluh dari 22 kabupaten/kota di daerah itu yang sudah melaporkan adanya ancaman kekeringan.

Sepuluh kabupaten itu adalah Kabupaten Lembata, Flores Timur, Ende, Nagekeo, Alor, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, Sabu Raijua, Sikka, dan Kabupaten Kupang, ungkap Hadji Husen di Kupang, Senin, terkait laporan kekeringan.

"Baru ada sepuluh kabupaten yang melaporkan kekeringan. Belum ada tambahan laporan dari daerah," ucapnya.

Namun, ancaman kekeringan tersebut, sejauh ini belum ada pengaruhnya terhadap ketersediaan pangan di daerah, katanya.

Menurut dia, ketersediaan pangan di daerah itu masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga bulan Desember 2014.

Hadji Husen juga menegaskan, yang disebut dengan ketahanan pangan sebenarnya bukan cuma menyangkut ketersediaan beras, tetapi ketersediaan semua jenis bahan makanan termasuk beras.

Karena itu, selama ini pemerintah Provinsi NTT terus mengkampanyekan pangan lokal supaya masyarakat jangan terpaku pada beras.

Berdasarkan data yang ada, jelasnya, selain beras persediaan kebutuhan pangan di NTT hingga awal September 2014 tercatat jagung 104.419 ton, umbi-umbian 37.784 ton dan kacang-kacangan 713 ton.

Dia berharap, masyarakat NTT tidak terpaku pada beras tetapi juga pangan lokal lainnya karena pangan lokal memiliki nilai gisi yang tidak kalah dengan beras. Chandra HN

Pewarta : Bernadus Tokan
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024