Manado (ANTARA Sulsel) - Realisasi kredit perdagangan, hotel dan restoran (PHR) oleh perbankan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Agustus 2014 meningkat 9,81 persen, jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun 2013.

"Hingga bulan agustus 2014, realisasi kredit PHR mencapai Rp6,36 triliun atau tumbuh 9,81 persen jika dibandingkan Agustus 2013 hanya Rp5,79 triliun," kata Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut), Luctor Tapiheru, di Manado, Senin.

Luctor mengatakan jika dibandingkan dengan bulan Juli 2014 juga meningkat 0,39 persen yakni dari Rp6,34 triliun menjadi Rp6,36 triliun pada Agustus 2014.

Pangsa kredit terbesar juga di sektor PHR yakni 25,85 persen dari keseluruhan kredit oleh perbankan Sulut sebesar Rp24,63 triliun.

"Penyaluran kredit di sektor PHR memang paling tinggi, ketimbang ke sektor pertanian yang hanya 1,86 persen, jasa-jasa usaha lainnya 2,95 persen," jelasnya.

Dia menjelaskan, sektor perdagangan memiliki andil paling besar terhadap peningkatan kredit PHR.

Ia mengataka, rasio kredit bermasalah (non perfoming loan) sektor PHR juga masih terjaga pada level 3,58 persen. Angka itu sedikit meningkat jika dibandingkan dengan Juli 2014 yang berada pada kisaran 3,53 persen.

BI berharap, perbankan yang ada di Sulut akan terus membiayai sektor riil karena mampu memberikan andil cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

"Pembiayaan yang merata akan berimbas ke pertumbuhan ekonomi sehingga lebih berkualitas atau merata hingga ke pelosok desa, jangan hanya di perkotaan saja," jelasnya. E. Sujatmiko

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024