Makassar (ANTARA Sulsel) - Kontingen Sulawesi Selatan meminta pengunduran jadwal pelaksanaan BIMP-EAGA (Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina-East Asean Growth Area) VIII di Labuan Malaysia, 6-10 Desember 2014.

Sekretaris Umum BIMP-EAGA Sulsel Nukhrawi Nawir di Makassar, Sabtu, mengatakan permintaan penundaan jadwal dikarenakan bertepatan dengan pelaksanan Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja di Jawa Timur, 6-10 Desember 2014.

"Kita telah mengirimkan surat permintaan pengunduran jadwal itu kepada sekretarian BIMP-EAGA di Brunei Darussalam. Kita juga sekaligus mengusulkan jadwal baru yakni 18-22 Desember 2014," jelasnya.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI ini menjelaskan, jika tetap dilaksanakan sesuai jadwal awal maka tentu akan menggangu konsentrasi tim atau provinsi yang berada di Timur Indonesia termasuk Sulsel dan Kaltim.

Terkait peluang permintaan pengunduran jadwal itu dterima pihak penyelenggara, pihaknya mengaku cukup optimistis. Apalagi tujuan dari pelaksanaan ajang dua tahunan ini mempererat hubungan persahatan di antara provinsi bagian timur tersebut.

Namun demikian, jika jika usulan itu dtolak maka Sulsel kemungkinan akan melakukan perubahan komposisi pelatih dan ofisial. Pihaknya akan membagi pelatih untuk menghadapi PON Remaja I dan BIMP-EAGA 2014.

"Saya kira tidak akan ditolak. Apalagi ajang ini memang mementingkan persaudaraan dan persahabatan diantara peserta. Untuk jumlah atlet atau nomor yang akan kita ikuti kemungkinan tetap sama yakni sebanyak tujuh cabang olahraga," katanya.

Sesuai rencana awal, Kontingen Sulsel akan mengikuti tujuh dari 10 cabang olahraga yang dipertandingkan. Pengurus BIMP-EAGA Sulsel juga mengaku sudah memiliki anggaran untuk tampil pada ajang tersebut.

Tujuh cabang yang akan diikuti itu yakni pencak silat, atletik, sepak takraw, futsal, voli pasir, panahan, serta bulu tangkis. Sementara tiga cabang yang tidak diikuti masing-masing sepak bola, basket dan boling.

Khusus cabang olahraga yang tidak akan diikuti, kata dia, berdasarkan sejumlah pertimbangan diantaranya kesiapan atlet dan persoalan kebutuhan anggaran yang cukup besar. Kontingen Sulsel tidak memiliki atlet boling, sedangan basket dan sepak bola memang ada namun terkendala anggaran yang besar.

Provinsi Sulawesi Selatan baru berencana mendaftarkan atlet terbaiknya menghadapi ajang tersebut. Saat ini pihaknya terus memantau perkembangan atlet sebelum memutuskan siapa saja yang akan mewakili Sulsel di kejuaraan tersebut.

"Untuk pendaftaran atlet by name memang sudah dibuka sepanjang Oktober 2014. Kami segera bertemu dengan Ketua BIMP-EAGA Sulsel dan berharap bisa segera mendaftarkan atlet terbaik kita pertengahan bulan ini," ujarnya. H Wahyudono

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024