Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan dan anggota Brunei Darussalam-Indonesia- Malaysia-Philipines-East ASEAN Growth (BIMP- EAGA) tengah menjajaki potensi kerja sama ekonomi.
Sekretaris Bappelitbangda Sulsel Junaedi di Makassar, Selasa, mengatakan, pihaknya telah bertemu langsung dengan perwakilan BIMP-EAGA atau provinsi wilayah timur ASEAN yang difasilitasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Ia menjelaskan, wilayah Sulawesi memang belum ada yang masuk koridor ekonomi BIMP-EAGA, sehingga kemudian Sulsel dirintis untuk menjadi refresentasi di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
"Apalagi Sulsel sebagai pintu gerbang KTI dengan kelengkapan infrastruktur seperti pelabuhan dan bandara, sehingga menjadi hal yang dianggap penting untuk perluasan koridor ekonomi khususnya bagi daerah anggota BIMP-EAGA," ujarnya.
Ia menjelaskan, kegiatan bertajuk Studi Review and Assessment of The BIMP- EAGA Economic Corridors ini bertujuan menganalisa peluang keterkaitan perdagangan lintas batas, investasi dan pariwisata dan juga akan mengkaji dampak perpindahan Ibukota ke Nusantara.
Dirinya mengatakan, pertemuan BIMP-EAGA di Makassar tersebut merupakan pertemuan awal dan selanjutnya akan kembali ditindaklanjuti.
"Jadi nanti akan fokus penawaran-penawaran potensi kerjasama khususnya. Kami tentunya berharap kerjasama ini dapat mendorong nilai investasi, perdagangan termasuk sektor pariwisata Sulawesi Selatan," jelasnya.
Pemprov Sulsel pada pertemuan itu juga melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yakni Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kebudayaan dan Kepariwasataan, Dinas Perhubungan, Biro Pemerintahan.
Termasuk pula dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulawesi Selatan, juga dilibatkan dalam pertemuan penjajakan ekonomi tersebut