Makassar (ANTARA Sulsel) - Koordinator Provinsi Sulsel USAID Prioritas, Jamaruddin mengatakan kualitas pendidikan sangat dipengaruhi rasio sebaran guru. 

"Karena itu, penataan dan pemerataan guru sangat diperlukan, karena kualitas pendidikan tidak akan meningkat kalau rasio siswa dengan gurunya timpang," kata Jamaruddin di Makassar, Jumat.

Ia mengatakan kalau suatu sekolah kekurangan gutu, tentu saja kualitas pembelajaran menjadi menurun, karena pengajaran siswa-siswa menjadi tidak maksimal.

Menurut dia jumlah guru di Indonesia sebenarnya berlebih, hanya saja persebarannya tidak merata dan kualitas guru juga masih rendah.

"Implikasinya sangat besar bagi kualitas pendidikan di Indonesia, karena itu lembaganya membantu pemerintah daerah dalam memetakan distribusi guru dan merumuskan isu-isu strategis di daerah," ujarnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, lembaga donor Amerika ini telah memfasilitasi perwakilan dari empat kabupaten/kota di Sulsel yakni Kabupaten Bone, Takalar, Toraja dan Kota Parepare untuk bersama-sama membahas penataan guru di daerah masig-masing.

Melalui lokakarya yang digelar di Makassar itu, 35 orang peserta didampingi dalam memetakan distribusi guru dan merumuskan isu-isu strategis di daerahnya.

"Mereka menganalisa sebaran guru kelas dan guru mata pelajaran (mapel), kecukupan guru kelas dan mapel, sebaran siswa, dan "out flow"-nya baik pada jenjang SD mapun SMP," kata Jamaruddin.

Sementara itu Direktur Cordial SupriyadiTorromengatakan, secara garis besar isu terbesar di Indonesia terkait dengan pemerataan dan penataan guru ada lima permasalahan.

Kelima permasalahan itu adalah rasio guru dan siswa cenderung semakin merendah, sertifikasi berhasil mengangkat kesejahteraan guru tapi belum meningkatkan mutu pengajaran mereka, kelebihan guru, banyak guru yang mengajar tidak sesuai keahliannya dan distribusi guru tidak merata. Zita Meirina

Pewarta : Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024