Makassar (ANTARA Sulsel) - Sebanyak 387 atlet, pelatih, manajer dan mekanik kontingen Kota Makassar yang memperoleh bonus dari pemerintah setempat mengeluhkan adanya pemotongan sebesar 15 persen.

"Kami sangat kecewa karena tidak ada sebelumnya informasi yang kita terima kalau bonusnya itu akan dipotong begitu besarnya dan ini keterlaluan," ujar pelatih bola voli, Peggy Pattikayhatu di Makassar, Rabu.

Ia mengatakan, pemotongan bonus itu langsung dilakukan Ketua KONI Makassar, Agar Jaya dan tanpa memberitahukan sebelumnya kepada pelatih, manajer dan atlet.

Dia menyebutkan, pemerintah kota melalui Ketua KONI sebelum berangkat ke Porda Bantaeng telah menyampaikan untuk berusaha maksimal karena adanya bonus yang menanti.

Sebelum berangkat, tim bola voli yang ditukanginya itu dijanjikan akan memperoleh bonus Rp4 juta jika berhasil menggondol medali emas. Sedangkan pelatih mendapatkan Rp3 juta.

"Untuk beregu, yang harusnya kita terima Rp4 juta itu tinggal Rp3,4 juta karena dipotong sama Ketua KONI. Jumlahnya di amplop yang tertera itu 15 persen," katanya.

Peggy menuturkan, kesalahan informasi ini sangat berbahaya karena sepengetahuannya, sejumlah atlet yang pindah ke daerah lain karena ditawari dengan bonus besar tanpa potongan.

"Kenapa banyak atlet yang pindah dan lebih memilih membela daerah lain karena ada jaminan tidak ada potongan. Bahkan, jumlahnya juga lebih besar," jelasnya.

Sementara Ketua KONI, Agar Jaya menyebutkan jika pemotongan itu memang telah sesuai dengan peraturan perundang undangan dan jumlah dana yang dipotong akan disetor pada kantor pajak.

Sebelumnya, sebanyak 387 atlet, pelatih, manajer dan mekanik kontingen Kota Makassar ini memperoleh bonus atas prestasinya dalam Pekan Olahraga Daerah XV dan Pekan Paralimpic III Provinsi Sulawesi Selatan.

Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto di Makassar, mengatakan, total bonus Rp1,9 miliar, meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2010.

"Pemberikan bonus yang lebih besar ini juga sesuai program kami untuk menjadikan Kota Makassar dua kali lebih baik. Kami berharap dengan cairnya bonus ini semakin memotivasi atlet dalam meningkatkan kemampuannya," katanya.

Pemkot Kota Makassar secara keseluruhan memberikan bonus sebanyak Rp1.933.950.000. Bonus untuk atlet, pelatih, mekanik, dan manajer tim untuk Porda XV dan Pekan Paralimpic Provinsi (Peparprov) III.

"Saya puluhan tahun juga pernah menjadi atlet sehingga tahu kondisi yang dirasakan. Makanya kita berupaya mengapresiasi atas keberhasilan seluruh atlet yang telah berjuang dan membawa Makassar kembali tampil sebagai juara umum," ujar Wali Kota yang juga mantan atlet sofbol tersebut.

Ketua KONI Makassar, Agar Jaya menyatakan, Kontingen Makassar pada Porda 2014 sukses menjadi juara umum dengan mengoleksi 57 emas, 47 perak dan 57 medali perunggu.

Sedangkan pada Pekan Paralimpic III Sulsel, Kota Makassar merebut 40 medali emas, 22 perak dan 19 medali perunggu. Jumlah bonus pada Porda 2014 ini naik dua bahkan tiga kali lipat dibandingkan dengan 2010.

"Untuk atlet Porda mengalami peningkatan dua kali lipat dan atlet pepaprov sebanyak tiga kali lipat. Pada pelaksanaan Porda 2014 ini memang nilainya disamakan antara atlet Porda dan Pepaprov atau yang sebelumnya masih Porcada," katanya. FC Kuen

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024