Kupang (ANTARA Sulsel) - Ratusan ribu ekor udang di tambak supraintensif, milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di Desa Tablolong, Kabupaten Kupang dilaporkan terancam mati akibat pemadaman listrik.

Kepala UPT Perbenihan dan Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT, Nelis Sapulete, yang dikonfirmasi di Kupang, Rabu, mengakui ratusan ribu ekor udang yang dibudidaya di Desa Tablolong terancam mati.

"Pada Senin (24/11) malam, listrik padam selama sekitar tiga jam. Udang-udang pada pingsan karena tidak ada suplay oksigen dan terancam mati," katanya.

Karena itu, pihaknya memutuskan untuk melakukan panen lebih awal dari yang sudah dijadwalkan pada 20 Desember 2014 mendatang.

"Pada Selasa, (25/11), kami sudah melakukan panen sekitar lima sampai enam ton. Udang-udang yang dipanen ini umumnya sudah dalam kondisi lemas, karena tidak ada pasokan oksigen selama beberapa jam," katanya.

Dia mengatakan, saat ini tinggal udang yang masih dalam kondisi baik yang belum di panen. Panen baru akan dilakukan pada HUT NTT 20 Desember mendatang.

Dinas Perikanan dan Kelautan NTT saat ini memiliki dua tambak supraintensif yang dibangun pada tahun 2014. Tambak ini mampu memproduksi udang 10-12 ton untuk tiga kali panen dalam sekali pemeliharaan.

Penamburan benih perdana baru dilakukan pada Agustus 2014 lalu dan direncanakan akan dilakukan panen perdana pada Desember mendatang, tetapi panen dipercepat karena udang-udang pada pingsan saat listrik padam pada Senin (24/11) malam.

Dia mengatakan, hasil panen seluruhnya langsung diambil oleh pengusaha daerah untuk dikirim ke Negara Timor Leste. Budi Suyanto

Pewarta : Bernadus Tokan
Editor :
Copyright © ANTARA 2024