Mamuju (ANTARA Sulbar) - Koordinator Paralegal Wahana Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Ramadhan menyayangkan kontraktor jalan arteri yang menutup sungai di sejumlah wilayah di Mamuju untuk membangun jembatan jalan arteri.

"Kontraktor jalan arteri baik PT Akas dan PT Tuju Wali-Wali, tidak bekerja profesional melaksanakan pembangunan jalan arteri di pesisir pantai Kota Mamuju, karena menutup sungai untuk membangun tiang jembatan arteri," kata, Ramadhan di Mamuju, Kamis.

Ia mengatakan, sekitar tiga sungai besar di Mamuju ditutup muaranya oleh kontraktor jalan arteri untuk membangun jembatan arteri akibatnya ketika hujan deras pada (3/12) banjir mengepung Mamuju.

"Ribuan rumah terendam banjir di sejumlah wilayah Mamuju hingga satu meter, karena dampak dari sungai yang muaranya ditutup, kemudian meluap kepemukiman penduduk," katanya.

Rumah yang terendam banjir diantaranya di Jalan Pattana Endeng, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Pattimura, Jalan Almalik Pababari, Jalan KS Tubun, Jalan Ahmad Kirang, Jalan Stadion dan Jalan Tuna Jalan Kelapa Jalan Husni Thamrin terendam banjir.

Di lain tempat banjir juga merendam wilayah pemukiman padat penduduk seperti di BTN Axuri, Kompleks Pemda, BTN Ampi, Balaninor dan sejumlah pemukiman penduduk lainnya selain juga merendam jalan yang berada dilokasi banjir pemukiman penduduk itu.

Banjir itu juga merendam pasar sentral Mamuju, sejumlah sekolah, kantor pemerintah pekuburan Islam, dan pusat pelayanan publik lainnya.

Karena banjir tersebut mengakibatkan pengguna kendaraan di jalan raya Kota Mamuju menjadi tampak sepi dan masyarakat tidak melakukan aktivitas karena kendaraan mereka akan mogok jika melalui jalan raya yang terendam banjir.

Ramadhan meminta agar kondisi itu mendapatkan perhatian secara serius pemerintah dengan mengevaluasi kontraktor jalan arteri yang telah merugikan masyarakat karena dampak arteri.

"Kontraktor jalan arteri harus dievaluasi karena pekerjaanya tidak beres, sehingga mengakibatkan banjir merugikan masyarakat," katanya.

Ia juga berharap agar drainase di Kota Mamuju diperbaiki agar tidak tersumbat ketika musim hujan tiba yang dapat mengakibatkan banjir. Agus Setiawan

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024