Makassar (ANTARA Sulsel) - Project Officer Makassar Green and Clean (MGC) Saharuddin Ridwan mengatakan, dari 100 bank sampah di Kota Makassar hanya 80 persen yang aktif melakukan penimbangan setiap bulan.

"Hingga akhir 2014 perkembangan bank sampah di Makassar sudah sangat baik, meski belum sepenuhnya bisa mereduksi sampah yang begitu banyak dihasilkan warga dan pabrik di Kota Makassar," kata Saharuddin di Makassar, Jumat.

Menurut dia, kondisi itu disebabkan karena banyak bank sampah yang terkendala penjemputan oleh pengepul. Selain itu, keterbatasan tempat untuk menampung sampah yang sudah ditimbang juga menjadi kendala bagi pengelola bank sampah.

Menyikapi hal itu, lanjut dia, Pemkot berencana membentuk UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) pada Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Makassar yang khusus menangani pengolahan sampah termasuk mendukung program dari pemerintah Jokowi-JK yakni gerakan 3 Jari (pilah-kompos-daur ulang).

Sementara itu, pada 2015 pemerintah khususnya di Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menargetkan pencapaian 1.000 bank sampah yang akan dibangun di wilayah-wilayah yang potensial.

Untuk itu, langkah dan upaya yang harus dilaksanakan untuk mendukung program tersebut adalah membuat bank sampah pusat.

Sedang bentuk apresiasi program itu pada akhir 2014, pihak MGC menggelar apresiasi Program MGC pada 2014 di Gedung PKK Kota pada Sabtu (20/12), Makassar.

Pada kegiatan tersebut pihak MGC juga akan menyerahkan reward dengan total dana pembinaan kepada bank sampah berprestasi sebesar Rp50 juta.

"Berbagai kegiatan akan digelar pada saat itu, termasuk lomba yel-yel dari masing-masing kelompok dampingan dan bank sampah,"  katanya. Agus Setiawan

Pewarta : Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024