Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pinrang, Sulawesi Selatan, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan asesmen di lokasi abrasi yang dinilai parah yakni di Masolo.
"Hal ini menyikapi abrasi parah akibat luapan air sungai yang melanda dua titik di wilayah Masolo, sekaligus untuk penanganan darurat di lokasi terdampak," kata Kepala Pelaksana BPBD Pinrang Rhomy Manule saat dikonfirmasi di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan lokasi yang kini tengah dievaluasi adalah bekas persawahan aktif, namun telah hilang dan hanyut terbawa derasnya air sungai.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, BPBD telah menyarankan pihak kelurahan menyiapkan patok sepanjang 100 -150 meter sebagai batas larangan melintas bagi masyarakat setempat.
Hal itu, kata dia, mengingat kondisi di lapangan masih sangat rawan terjadi longsor susulan, sehingga masyarakat diminta tidak beraktivitas di sekitar lokasi atau tepi sungai tersebut.
Sementara untuk penanganan jangka panjang, lanjut dia, Pemkab Pinrang berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang untuk mengambil tindakan teknis selanjutnya.
Selain itu Pemkab Pinrang juga sedang menyiapkan proposal yang ditujukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan abrasi di Masolo dan beberapa wilayah lainnya di Pinrang.
"Kami berharap penanganan abrasi di Pinrang segera teratasi dalam waktu yang cepat atas dukungan semua pihak," ujar Kepala Pelaksana BPBD Pinrang Rhomy Manule.