Mamasa, Sulbar (ANTARA Sulbar) - Bupati Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat H Ramlan Badawi diminta untuk segera menonaktifkan Lurah Sumarorong, SR, karena mencoreng nama baik insitusinya atas keterlibatannya dalam kasus penggunaan narkoba.

"Oknum lurah Sumaroring ditangkap bersama seorang teman lelakinya SK dan telah diamankan di Polres Mamasa karena diduga telah mengonsumsi sabu-sabu. Karena mencoreng nama baik institusi maka yang bersangkutan bisa dinonaktifkan dari jabatannya," kata Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Mamasa, Drs.Simon, M.Pd di Mamasa, Selasa.

Kedua pelaku ditangkap di tempat berbeda yakni SK diamankan di Hotel Sajojo Mamasa, kamar 7 saat sedang `check in` beberapa waktu lalu. Sementara SR diamankan dari rumahnya di Sumarorong yang berjarak sekitar 45 kilometer dari Kota Mamasa.

Simon menyampaikan, pihaknya ikut memberikan apresiasi atas desakan masyarakat maupun LSM untuk membebastugaskan Lurah Mamasa atas perbuatan yang dilakukannya.

"Tindakan keduanya tentu tidak terpuji. Saya sepakat agar oknum SR dibebastugaskan saja karena telah mencoreng institusi kepegawaian yang ada di Mamasa," katanya.

Ia juga ikut memberikan apresiasi terhadap jajaran Polres Mamasa yang telah berhasil menangkap pengguna sabu-sabu khususnya bagi dunia birokrasi di daerahnya.

Karenanya kata dia, apa pun alasannya ketika ada seorang pejabat birokrasi yang terlibat obat-obatan terlarang, apalagi jenis sabu, maka yang bersangkutan harus bersedia menanggung akibatnya.

``Bupati harus memberikan tindakan tegas kepada oknum Lurah Sumarorong sehingga wibawa pemerintah ini tidak hilang. Kendati masih dalam status terperiksa, tapi Bupati Mamasa harus menonaktifkan sementara SR dari jabatannya sebagai Lurah Sumarorong," kata0 Simon.

Jika kemudian tersangka mendapatkan hukuman lima tahun, maka pejabat yang melanggar itu harus dipecat dari PNS. Ini sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Ketua Kerukunan Antarumat Beragama Kabupaten Mamasa, Pdt Zakaria Sude, STh, ketika dimintai komentarnya terkait penangkapan oknum lurah yang diduga telah mengonsumsi sabu-sabu, mengatakan, pihaknya ikut mendukung langkah Polres Mamasa yang telah menangkap pengguna sabu di daerahnya.

``Apa yang ditemukan pihak Polres Mamasa di lapangan agar terus ditindaklanjuti. Harus mencari tahu siapa pemasoknya di Mamasa. Sebab, tidak mungkin ada pemakai kalau tidak ada yang memasok,`` pinta Zakaria.

Karena itu, ia meminta agar pemerintah daerah, Polres, dan pihak berkompeten lainnya untuk mengadakan penyuluhan terkait masalah Narkoba dan obat-obat terlarang ke sekolah-sekolah dan para pegawai Pemkab Mamasa serta di rumah ibadah. Kaswir

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024