Mamuju (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar) menerima kunjungan Tim Balai Manggala Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI membahas potensi kerawanan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah itu.
"Kunjungan tim Balai Manggala Kemenhut tersebut dalam rangka membahas kondisi dan potensi kerawanan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sulbar," kata Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Provinsi Sulbar Saparuddin di Mamuju, Senin.
Pada pertemuan itu kedua pihak melakukan pertukaran data dan informasi terkait wilayah rawan karhutla pola kejadian pada tahun-tahun sebelumnya, serta upaya pencegahan dan kesiapsiagaan lintas sektor.
"Fokus utama diarahkan pada penguatan koordinasi, pemetaan daerah rawan serta peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana pendukung di daerah," ujar Saparuddin.
Saparuddin menyampaikan BPBD Sulbar menyambut baik sinergi dengan Balai Manggala Kemenhut sebagai langkah strategis dalam menekan risiko karhutla di Sulbar.
"Koordinasi ini penting untuk menyamakan persepsi dan langkah, khususnya dalam upaya pencegahan dini, edukasi kepada masyarakat, serta kesiapan personel dan peralatan di wilayah yang rawan karhutlan," kata Saparuddin.
Hasil pertemuan itu, lanjutnya, akan menjadi bahan rekomendasi dalam penyusunan rencana kesiapsiagaan dan penanggulangan karhutla di Sulbar secara terpadu.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Sulbar Muhammad Yasir Fattah menegaskan pembahasan tersebut sejalan dengan arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka, yang menekankan pentingnya langkah pencegahan dan koordinasi lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana.
Yasir Fattah berharap melalui koordinasi dengan Balai Manggala Kemenhut tersebut dapat mencegah potensi terjadinya karhutla di wilayah Sulbar.
"Sesuai arahan Pak Gubernur, kami diminta untuk memperkuat kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk kementerian dan lembaga terkait, agar potensi karhutla di wilayah Sulbar dapat diminimalkan sejak dini," ucap Yasir Fattah.