Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menyiapkan posko siaga bencana pada pengaman Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
"Kami telah menyiapkan posko siaga bencana untuk mengawal Natal 2025 dan Tahun Baru 2026," kata Wakil Gubernur Sulbar Salim Mengga, usai mengikuti secara daring rapat koordinasi bersama Forkopimda dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, di Mamuju, Kamis
Selain menyiapkan posko siaga bencana, Pemprov Sulbar kata Salim Mengga, juga menggencarkan patroli keamanan, terutama untuk menjaga rumah warga yang ditinggal saat libur akhir tahun.
"Bukan hanya posko, Pemprov Sulbar juga akan meningkatkan patroli di kawasan perumahan, khususnya di wilayah-wilayah rawan gangguan kamtibmas, seperti aksi pencurian dan di titik rawan terjadi kriminalitas," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Wagub mengimbau masyarakat untuk tetap waspada potensi kebakaran, khususnya pada rumah-rumah warga yang akan ditinggal libur akhir tahun.
"Pastikan kompor dan aliran listrik sudah aman saat akan meninggalkan rumah," ujarnya.
Ia juga meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya banjir dan longsor, terutama di wilayah dekat pegunungan dan dataran rendah, menyusul hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi pada Desember 2025 hingga Februari 2026
"Jadi, kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada sebab potensi cuaca ekstrem di wilayah Sulbar masih cukup tinggi pada periode Desember 2025 hingga Februari 2026," katanya.
Sementara, Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Harian BPBD Sulbar Muhammad Yasir Fattah menyatakan, pihaknya siap menjalankan langkah antisipatif dalam rangka pengamanan dan penguatan kesiapsiagaan menghadapi periode libur keagamaan dan pergantian tahun.
"Kami memastikan seluruh jajaran siap bergerak dan melakukan langkah-langkah antisipatif menghadapi berbagai potensi pada perayaan Natal dan tahun baru," katanya.
Sedangkan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulbar Arnidah, menyampaikan
posko siaga bencana itu akan diaktifkan hingga 31 Desember 2025.
"Langkah ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang biasanya meningkat pada akhir tahun, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan gelombang tinggi," kata Arnidah.
Posko siaga bencana itu lanjut dia, berperan sebagai pusat koordinasi dan respon cepat dalam menerima laporan serta menurunkan personel ke wilayah terdampak.
“Posko akan beroperasi selama 24 jam sejak hari ini hingga akhir tahun. Kami memastikan personel, peralatan dan logistik dalam kondisi siap untuk mendukung penanganan darurat di seluruh kabupaten di Sulbar," jelas Arnidah.
Arnidah juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, khususnya di daerah rawan longsor dan banjir.
"Laporan kejadian dapat langsung disampaikan ke posko atau melalui kanal aduan BPBD Sulbar," katanya.
BPBD Sulbar juga tambahnya, mendorong pemerintah desa dan kelurahan mengaktifkan pemantauan wilayah masing-masing serta menyiapkan lokasi evakuasi sementara jika diperlukan.

