Makassar (ANTARA) - Pelindo Regional 4 meneguhkan komitmen untuk menjunjung tinggi integritas pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2025.
"Penguatan integritas, transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses bisnis dan pelayanan kepelabuhanan," kata
Executive Director 4 Pelindo Regional 4, Abdul Azis, di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan, momentum tahunan ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pegawai untuk memperkuat budaya kerja yang bersih, profesional, dan bebas dari segala bentuk penyimpangan.
Menurut dia, peringatan Hakordia bukan sekadar seremonial, tetapi harus menjadi refleksi bersama akan pentingnya menjaga kepercayaan publik dan menjaga marwah perusahaan sebagai BUMN yang memberikan layanan strategis bagi masyarakat dan dunia usaha.
"Korupsi bukan hanya merugikan negara, tetapi juga merusak tatanan organisasi dan mencederai nilai-nilai budaya kerja yang dimiliki," ujarnya.
Karena itu, lanjut dia, di Pelindo Regional 4, integritas adalah fondasi utama yang harus melekat pada setiap insan Pelindo. Hakordia adalah pengingat bahwa komitmen antikorupsi bukan sesaat, melainkan harus diimplementasikan setiap hari dalam bekerja.
Ia menambahkan, Pelindo telah menanamkan berbagai prinsip dan perangkat pencegahan korupsi dalam operasi perusahaan, termasuk implementasi Whistleblowing System (WBS), penguatan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001.
Termasuk internalisasi nilai-nilai AKHLAK, serta kampanye berkelanjutan mengenai 5 No’s: No Bribery, No Kickback, No Gift, No Facilitation Payment, dan No Luxurious Hospitality.
“Kita bekerja dalam ekosistem jasa kepelabuhanan yang kompleks, melibatkan banyak mitra, pelanggan, serta masyarakat. Karena itu, profesionalisme dan integritas harus menjadi tameng utama kita," ujarnya.
Dia mengatakan, setiap keputusan, setiap layanan, dan setiap interaksi harus selalu sesuai aturan dan bebas dari konflik kepentingan.
Menurut dia, keberhasilan transformasi Pelindo menuju perusahaan kepelabuhanan kelas dunia tidak hanya ditentukan oleh modernisasi teknologi, digitalisasi layanan, atau percepatan operasional semata, tetapi juga oleh kekuatan integritas sumber daya manusia di dalamnya.

