Mamuju (ANTARA Sulbar) - Gubernur Sulawesi Barat mengaku terinspirasi dengan pembangunan rumah sakit di Kendari Sulawesi Tenggara yang dibangun melalui pinjaman Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementrian Keuangan (Kemenkeu).

"Rumah sakit yang dibangun di Kendari luar biasa karena memacu pendapatan daerah dan kini telah berkembang," kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Kamis.

Ia mengatakan rumah sakit di Kendari sebelumnya hanya mampu menyerap Pendapatan Asli Daerah mencapai Rp3 miliar, namun kini setelah rumah sakit dibangun melalui pinjaman PIP Kemenkeu maka pendapatannya mencapai Rp64 miliar.

"Keberhasilan Kendari membangun rumah sakit yang mampu meningkatkan pendapatan daerah karena pemerintahnya berani mengambil pinjaman dari PIP," katanya.

Menurut dia, masyarakat Kendari kini maju dan berkembang dari segi pelayanan kesehatan selain itu Kendari juga mampu meningkatkan pendapatan daerahnya.

"Inilah yang akan turut dilakukan pemerintah di Sulbar membangun rumah sakit mewah dengan melalui pinjaman PIP," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah di Sulbar akan melakukan pinjaman ke PIP untuk membangun RSUD Sulbar dari pinjaman sekitar Rp239 miliar, dari anggaran itu sekitar Rp201 miliar digunakan untuk membangun kebutuhan fisik rumah sakit dan sekitar Rp38 miliar untuk pengadaan alat kesehatannya.

"Sulbar butuh peningkatan pelayanan kesehatan karena kondisi pelayanan kesehatan di Sulbar memprihatinkan selama ini, banyak warga tidak bisa terselamatkan karena tidak memadainya pelayanan rumah sakit, sehingga RSUD yang akan lebih memadai dan menjadi rumah sakit rujukan di Sulbar dibangun melalui bantuan PIP," katanya.

Menurut dia, pembangunan RSUD tersebut telah melalui kajian analilis dan pertimbangan dan pemerintah yakin akan mampu menyelesaikan pinjaman pembangunan RSUD tersebut.

"Butuh janka waktu tujuh tahun dengan bunga 9,75 persen pertahun untuk melunasi pinjaman tersebut kemudian, dan pemerintah yakin akan mampu melunasinya melalui dana APBD Sulbar yang setiap tahun telah mengalami peningkatan," katanya. Agus Setiawan

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024