Mamuju (ANTARA Sulbar) - Pembebasan lahan untuk pembangunan Markas Komando Pangkalan TNI Angkatan Laut di Provinsi Sulawesi Barat dianggarkan sekitar Rp4 miliar pada 2015.

Kepala Bidang Agraria Biro Pemerintahan Provinsi Sulbar, Haeruddin Anas di Mamuju, Senin, mengatakan, pada tahun 2014 dianggarkan pembebasan lahan seluas 2,3 hektare untuk Mako Pangkalan TNI-AL sebesar Rp5 miliar.

Ia mengtatakan, pada 2015 ini kembali dianggarkan pembebasan lahan Mako TNI-AL Sulbar seluas 2,6 hektare sehingga luas lahan Mako pangkalan TNI-AL mencapai lima hektare.

"Anggaran yang disiapkan untuk pembebasan lahan Mako TNI-AL tersebut sekitar Rp4 miliar," katanya.

Sehingga kata dia, dengan luas lahan yang tersebut maka Mako TNI-AL sudah dapat dibangun untuk mencegah praktik penangkapan ikan secara ilegal.

"Mako Pangkalan TNI AL di Sulbar akan mengawasi `illegal fishing` yang akhir akhir ini marak dan merugikan daerah, agar praktik tersebut tidak terjadi lagi," katanya.

Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh mengatakan, pangkalan TNI AL yang akan dibangun di Sulbar akan berkekuatan 150 personel, dan akan menjaga laut Sulbar dengan luas mencapai 20 ribu kilometer persegi dari segala bentuk eksploitasi oleh pihak luar atau negara asing.

"Daerah ini memang selalu dirugikan dengan adanya `illegal fishing` sehingga dengan dibangunnya pangkalan TNI AL, semoga masalah yang merugikan daerah ini tidak akan terjadi lagi," katanya.

Pada pertengahan Desember 2013, kapal berbendera negara Malaysia dengan 13 anak buah kapal yang diduga warga Vietnam ditangkap oleh aparat gabungan Polres Mamuju dan TNI Angkatan Laut. Mereka ditangkap petugas karena diduga melakukan penangkapan ikan secara ilegal, berupa pencurian penyu mencapai 346 ekor di Perairan Mamuju, Provinsi Sulbar. AJS Bie

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024