Mamuju (ANTARA Sulbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat telah menyiapkan alat pendeteksi terjadinya musibah gempa dan alat penunjang komunikasi untuk memantau frekuensi getaran gempa.

"Patut kita bersyukur karena daerah ini telah memiliki alat canggih untuk mendeteksi terjadinya musibah gempa. Dengan begitu, maka kita akan lebih sigap menghadapi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam," kata Kepala BPBD Sulbar, Darno Madjid di Mamuju, Selasa.

Menurutnya, alat-alat yang dimiliki di BPBD Sulbar itu cukup memadai dengan adanya bantuan dari pusat yang diturunkan sejak tahun 2013.

"Kelebihan alat itu mampu menjangkau pada modulasi 20 km berbagai jenis freskuensi UHV -VHF-FM dan frekuensi emergency lainya," katanya.

Selain itu, kata dia, pemerintah pusat juga telah menyiapkan bantuan pembiayaan yang bersumber dana APBN pada tahun 2014 yakni pengadaan alat komunikasi satelit dengan nilai anggaran mencapai Rp2 milyar.

"Alat komunikasi ini ini juga mampu memantau frekuensi emergency serta early worning sistem pengantar dini bencana Tsunami yang terkoneksi dengan BMKG pusat. Alat ini tentu sangat membantu sebagai sarana penunjang mitigasi pencegahan dan kesiapan dalam menghadapi bencana," kata Darno.

Dengan adanya alat tersebut, kata dia, tentu akan semakin memudahkan untuk bisa memantau keadaan yang terjadi jika terjadi bencana baik itu gempa maupun indikasi jika terjadinya dampak tsunami.

Meski telah dilengkapi alat sarana dan prasarana tersebut, kata dia, BPBD Sulbar merasa masih memiliki kekurangan alat prasarana untuk mendukung optimalisasi alat penunjang Rescue (alat penyelamatan) bagi korban bencana alam.

Ia menambahkan, program yang akan dilakukan dalam waktu dekat ialah melakukan simulasi pada daerah yang rawan gempa sebagai bentuk antisipasi dampak bencana alam. Agus Setiawan

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024