Makassar (ANTARA Sulsel) - Ribuan siswa dari sejumlah sekolah di Makassar, saling bersaing menjadi yang terbaik pada ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Kota Makassar, Sulsel, di Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoanging, 8-9 April 2015.
Ribuan siswa dari Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Makassar tersebut saling bertarung pada 11 cabang olahraga (SD), dan delapan cabang olahraga untuk tingkat SMP diantaranya atletik, renang, pencak silat, karate, voli, tenis meja, dan catur.
Koordinator Cabang Atletik, Danil Lius di Makassar, Rabu, mengatakan, untuk pelaksanaan O2SN cabang atletik mempertandingan empat nomor lomba masing-masing lari 60 meter, lompat jauh, lempar lembing dan tolak peluru.
"Jumlah pertandingan cabang atlet baik SD dan SMP memang hanya empat kelas. Seluruh atlet bersaing menjadi yang terbaik sekaligus memperkuat Kota Makassar pada ajang O2SN tingkat provinsi," katanya.
Program dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ini merupakan salah satu upaya untuk mencari bibit atlet dari kalangan siswa. O2SN ini juga tidak berlaku bagi atlet yang sudah pernah juara di ajang sebelumnya.
Selain itu, ajang O2SN ini juga tidak bisa diikuti para atlet yang berasal dari Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) atau Sekolah Khusus Olahraga (SKO) dan SMANKO.
"Ajang ini memang diperuntukkan bagi atlet baru untuk bisa memperkuat daerah ditingkat nasional. Kami tentu berharap peserta dari Sulsel khususnya Makassar ini bisa bersaing saat tampil di tingkat nasional," jelasnya.
Pelatih Atletik Sulsel itu menjelaskan, untuk pelaksanaan cabang atletik untuk siswa SMP sudah dilakukan pada hari ini. Selanjutnya untuk siswa SD baru akan menjalani pertandingan pada 9 April 2015.
"Empat siswa yang menjadi juara dimasing-masing nomor selanjutnya berhak memperkuat Kota Makassar pada O2SN tingkat provinsi. Seluruh pemenang akan kembali bersaing demi memperkuat Sulsel pada O2SN nasional," katanya.
Pengurus PBSI Sulsel, Atman Amir mengatakan, pihaknya terpaksa menunda pelaksanaan kejuaraan bulu tangkis putri se- Kawasan Timur Indonesia (KTI) karena bertepatan dengan penyelenggaraan ajang O2SN Kota Makassar.
"Beberapa atlet yang kita harapkan tampil di kejuaraan KTI memang diturunkan pihak sekolahnya pada ajang O2SN. Selain itu, jadwal O2SN ini memang sudah diputuskan jauh hari sehingga kita yang harus mengalah," ujarnya. FC Kuen
Ribuan siswa dari Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Makassar tersebut saling bertarung pada 11 cabang olahraga (SD), dan delapan cabang olahraga untuk tingkat SMP diantaranya atletik, renang, pencak silat, karate, voli, tenis meja, dan catur.
Koordinator Cabang Atletik, Danil Lius di Makassar, Rabu, mengatakan, untuk pelaksanaan O2SN cabang atletik mempertandingan empat nomor lomba masing-masing lari 60 meter, lompat jauh, lempar lembing dan tolak peluru.
"Jumlah pertandingan cabang atlet baik SD dan SMP memang hanya empat kelas. Seluruh atlet bersaing menjadi yang terbaik sekaligus memperkuat Kota Makassar pada ajang O2SN tingkat provinsi," katanya.
Program dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ini merupakan salah satu upaya untuk mencari bibit atlet dari kalangan siswa. O2SN ini juga tidak berlaku bagi atlet yang sudah pernah juara di ajang sebelumnya.
Selain itu, ajang O2SN ini juga tidak bisa diikuti para atlet yang berasal dari Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) atau Sekolah Khusus Olahraga (SKO) dan SMANKO.
"Ajang ini memang diperuntukkan bagi atlet baru untuk bisa memperkuat daerah ditingkat nasional. Kami tentu berharap peserta dari Sulsel khususnya Makassar ini bisa bersaing saat tampil di tingkat nasional," jelasnya.
Pelatih Atletik Sulsel itu menjelaskan, untuk pelaksanaan cabang atletik untuk siswa SMP sudah dilakukan pada hari ini. Selanjutnya untuk siswa SD baru akan menjalani pertandingan pada 9 April 2015.
"Empat siswa yang menjadi juara dimasing-masing nomor selanjutnya berhak memperkuat Kota Makassar pada O2SN tingkat provinsi. Seluruh pemenang akan kembali bersaing demi memperkuat Sulsel pada O2SN nasional," katanya.
Pengurus PBSI Sulsel, Atman Amir mengatakan, pihaknya terpaksa menunda pelaksanaan kejuaraan bulu tangkis putri se- Kawasan Timur Indonesia (KTI) karena bertepatan dengan penyelenggaraan ajang O2SN Kota Makassar.
"Beberapa atlet yang kita harapkan tampil di kejuaraan KTI memang diturunkan pihak sekolahnya pada ajang O2SN. Selain itu, jadwal O2SN ini memang sudah diputuskan jauh hari sehingga kita yang harus mengalah," ujarnya. FC Kuen