Kupang (ANTARA Sulsel) - Tim Ekspedisi NKRI 2015 Subkorwil-8/Belu, tidak hanya melakukan pengobatan massal bagi Desa Tobu di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT tetapi juga berkunjung ke kawasan konservasi penyu di pantai selatan kabupaten penghasil kayu cendana itu.

Tim Media Ekspedisi NKRI 2015 dalam siaran persnya yang diterima Antara di Kupang, Senin, menyebutkan tim medis Ekspedisi NKRI 2015 yang dipimpin Lettu Ckm dr Martin itu melakukan pengobatan massal bagi 367 pasien yang berlokasi di lingkungan SD Inpres Tobu di wilayah Kecamatan Tobu, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), pada Kamis (9/4), pekan lalu.

Dari ratusan pasien yang melakukan pengecekan kesehatan tersebut, kata dr Martin, sebagian besar pasien mengeluh penyakit rematik dan pembesaran kelenjar gondok. Pengobatan massal tersebut merupakan yang ketiga kalinya dilakukan oleh Tim Ekspedisi NKRI 2015 Subkorwil-8/Belu.

Sementara, tim peneliti flora dan fauna Ekspedisi NKRI 2015 yang dipimpin Edy Hailitik, mengunjungi kawasan Konservasi Penyu di Taman Buru Bena di wilayah Kecamatan Amanuban Selatan di wilayah pantai selatan Kabupaten TTS.

Kawasan Konservasi Taman Buru Bena, berada dalam pengelolaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nusa Tenggara Timur (NTT), termasuk kawasan konservasi penyu di Taman Wisata Alam Pulau Menipo, Kabupaten Kupang.

Kawasan konservasi tersebut dibangun pada 2008 untuk menyelamatkan penyu lekang dan habitatnya dari gangguan predator dan tangan-tangan jahil.

Tim peneliti flora dan fauna yang dipimpin Edy Hailitik itu, juga melakukan kegiatan penetasan telur penyu semi alami, guna meminimalisir gangguan dan ancaman terhadap satwa penyu tersebut, sekaligus melakukan patroli dan penyuluhan kepada warga di sepanjang kawasan pantai selatan itu.

Tim Ekspedisi NKRI juga melakukan serangkaian kegiatan bersama petugas konservasi penyu, antara lain mencari telur penyu di malam hari, menandai induk penyu, menimbun telur penyu di tempat yang sudah disiapkan, sampai melepaskan anak-anak penyu yang sudah menetas ke laut lepas.

Selain konservasi penyu, di kawasan tersebut juga terdapat suaka margasatwa Ale Aisio seluas 5601,10 hektare. Beragam hewan terdapat di lokasi tersebut, seperti rusa, babi hutan, ayam hutan, burung, monyet, dan ular piton.

Mengajar

Tim Ekspedisi NKRI 2015 Subkorwil-8/Belu juga membantu mengajar di SD Inpres Tobu, memperbaiki tugu kantor desa, kerja bakti desa, dan membantu pemasangan penyangga pipa air.

Sementara itu, Camat Tobu Yonathan menyampaikan terima kasih kepada Tim Ekspedisi NKRI 2015 yang sudah berbuat banyak untuk masyarakat di wilayahnya.

"Ini rasanya seperti mimpi, karena banyak warga saya yang terkena gondok dan rematik, kini sudah bebas dari penyakit tersebut. Demikian pun halnya dengan anak-anak sekolah dasar di daerah ini. Mereka bisa mendapat tambahan ilmu pengetahuan dari Tim Ekspedisi NKRI 2015," katanya menambahkan. L. Molan

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor :
Copyright © ANTARA 2024