Mamuju (ANTARA Sulbar) - Pemerintah di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Provinsi Sulawesi Barat diminta tidak melupakan pembangunan yang ada di desa hanya karena mengejar target penghargaan adipura dari pemerintah pusat.
"Kami berharap pemerintah di Polman pro terhadap pembangunan di desa, jangan karena ingin mengejar adipura lalu hanya membangun kota dan melupakan pembangunan di desa," kata Ketua Lembaga Advokasi Rakyat Sentosa (Laras), Abid Alimuddin Lidda di Mamuju, Minggu.
Ia mengatakan ada desa di Kabupaten Polman yang selama hampir 10 tahun terakhir tidak tersentuh pembangunan yakni Desa Lenggo Kecamatan Bulo Kabupaten Polman.
Menurut dia, masyarakat di Desa Lenggo sangat menantikan perhatian pembangunan dari pemerintah di Polman khususnya bantuan pembangunan infrastruktur.
"Kami ingatkan pemerintah di Polman bahwa masyarakat di Desa Lenggo sangat menanti pembangunan dari pemerintah, mereka berharap ada perhatian dari pemerintah khususnya untuk infrastruktur jalan menuju wilayah mereka," katanya.
Ia berharap pemerintah di Polman saat ini tidak seperti pemerintah sebelumnya yang hanya bisa memberikan janji kepada masyarakat khususnya di Desa Lenggo namun tidak ditepati.
"Jalan akan dibangun ekonomi akan lancar", kalimat ini sering dilontarkan pemimpin di Polman saat ini waktu berkampanye namun tidak pernah direalisasikan, sehingga kedepan pemerintah mesti memperhatikan masyarakat yang selama ini belum tersentuh pembangunan," katanya.
Warga Desa Lenggo, Kecamatan Bulo Kabupaten Polman Habib Imran sebelumya mengharapkan Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar agar segera memperhatikan kondisi sosial yang terjadi di wilayahnya.
"Desa Lenggo masih terisolasi, jauh dari sentuhan pemerintah, Desa Lengo dan sekitarnya dikenal sebagai daerah tertinggal, jangankan pendidikan, pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan jembatan saja masih sangat jauh dari harapan, padahal warganya juga berhak untuk hidup layak sebagaimana desa-desa lainnya di yang ada Kabupaten Polman," katanya.
Ia berharap pemerintah setempat segera memperhatikan masalah ketertinggalan yang terjadi di Desa Lenggo dengan memberikan perhatian pembangunan. Agus Setiawan
"Kami berharap pemerintah di Polman pro terhadap pembangunan di desa, jangan karena ingin mengejar adipura lalu hanya membangun kota dan melupakan pembangunan di desa," kata Ketua Lembaga Advokasi Rakyat Sentosa (Laras), Abid Alimuddin Lidda di Mamuju, Minggu.
Ia mengatakan ada desa di Kabupaten Polman yang selama hampir 10 tahun terakhir tidak tersentuh pembangunan yakni Desa Lenggo Kecamatan Bulo Kabupaten Polman.
Menurut dia, masyarakat di Desa Lenggo sangat menantikan perhatian pembangunan dari pemerintah di Polman khususnya bantuan pembangunan infrastruktur.
"Kami ingatkan pemerintah di Polman bahwa masyarakat di Desa Lenggo sangat menanti pembangunan dari pemerintah, mereka berharap ada perhatian dari pemerintah khususnya untuk infrastruktur jalan menuju wilayah mereka," katanya.
Ia berharap pemerintah di Polman saat ini tidak seperti pemerintah sebelumnya yang hanya bisa memberikan janji kepada masyarakat khususnya di Desa Lenggo namun tidak ditepati.
"Jalan akan dibangun ekonomi akan lancar", kalimat ini sering dilontarkan pemimpin di Polman saat ini waktu berkampanye namun tidak pernah direalisasikan, sehingga kedepan pemerintah mesti memperhatikan masyarakat yang selama ini belum tersentuh pembangunan," katanya.
Warga Desa Lenggo, Kecamatan Bulo Kabupaten Polman Habib Imran sebelumya mengharapkan Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar agar segera memperhatikan kondisi sosial yang terjadi di wilayahnya.
"Desa Lenggo masih terisolasi, jauh dari sentuhan pemerintah, Desa Lengo dan sekitarnya dikenal sebagai daerah tertinggal, jangankan pendidikan, pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan jembatan saja masih sangat jauh dari harapan, padahal warganya juga berhak untuk hidup layak sebagaimana desa-desa lainnya di yang ada Kabupaten Polman," katanya.
Ia berharap pemerintah setempat segera memperhatikan masalah ketertinggalan yang terjadi di Desa Lenggo dengan memberikan perhatian pembangunan. Agus Setiawan