Mamuju (ANTARA Sulbar) - Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh menyatakan Pemerintah Provinsi Sulbar menolak melakukan ekspor buah kakao mentah (asalan) untuk membangun industri kakao di daerahnya.

k ada lagi pengrusakan hutan lam bentuk bahan mentah (asalan), untuk membangun industri kakao di Sulbar," kata Gubernur Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Sabtu.

Ia mengatakan, pemerintah di Sulbar akan mengolah hasil kakaonya sendiri agar dapat menghasilkan bahan baku industri yang siap dipasarkan untuk dikomsumsi masyarakat dalam bentuk makanan yang terbuat dari coklat

"Pemerintah di Sulbar akan membantu pengembangkan industri kakao dengan membangun ekonomi kreatif masyarakat mengolah bahan baku kakao yang telah diolah menjadi bahan baku industri makanan," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah akan melaksanakan program pembangunan infrstruktur pabrik agro industri kakao yang didanai melalui anggaran pemerintah pusat.

Menurut dia, program pembangunan infrastruktur pendukung pengembangan industri kakao juga dilaksanakan di sejumlah daerah di Indonesia diantaranya di Bali dan Sumatera Barat.

Pada 2015 dibangun pabrik agro industri kakao di Desa Pamulukang, Kecamatan Kalukku pada 2015 dengan menggunakan anggaran APBN sebesar Rp1 miliar.

Pabrik agro industri kakao di Desa Pamulukang tersebut akan menjadi pengolah buah kakao menjadi industri jadi yang siap dikomsumsi masyarakat dan juga akan dilengkapi dengan peralatan pengolah hasil kakao dengan anggaran Rp150 juta.

Gubernur mengatakan, program untuk membangun industri kakao tersebut mesti didukung masyarakat dengan turut membangun ekonomi kreatif untuk meningkatkan kesejahteraannya pula. FC Kuen

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024