Makassar (ANTARA Sulsel) - Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Prof Dr Muhammad, meminta seluruh komisioner Panitia Pengawas Pemilu yang berjumlah 33 orang untuk membatasi pertemanan dengan para tim sukses.

"Kebiasaan orang di Sulsel itu selalu nongkrong di warung kopi dan kalau bisa para komisioner harus tahan diri saja dan sebaiknya ngopi di rumah saja," ujarnya saat melakukan agenda sosialisasi selama sehari di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu.

Muhammad mengatakan kebiasaan minum kopi di warung kopi terkhusus bagi para komisioner sebelumnya itu sudah tidak perlu lagi dilakukan pada periode sekarang.

Berdasarkan pengalaman pada pemilu-pemilu sebelumnya, banyak komisioner hampir setiap hari ngopi bareng dengan para bakal calon atau tim sukses, sehingga timbul ketidakprofesionalan terhadap mereka jika terjadi pelanggaran.

"Selama ini, awal kecurangan penyelenggara dan pengawas dimulai di warung kopi. Untuk itu, lebih baik banyak bersantai di kantor saja ketimbang di warkop," katanya.

Muhammad mengingatkan kepada panitia di daerah untuk berpegang teguh pada tugas dan tanggung jawabnya. Ia menyebutkan, setidaknya seorang anggota Panwas harus memiliki pengetahuan dan integritas yang teruji.

"Keduanya penting, tapi kalau harus dipilih salah satu, lebih penting integritas yang dijaga," kata dia.

Muhammad menyatakan hingga saat ini tahapan penentuan komisioner Panwaslu di seluruh Indonesia berjalan lancar. Bawaslu di setiap provinsi disebut rata-rata sudah menjaring orang sesuai standar kompetensi. Belum ada satu pun laporan keberatan mengenai proses penjaringan.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Sulsel Laode Arumahi menambahkan, sosialisasi ini penting dilakukan sebab dilihat dari pelanggaran di momen pemilu sebelumnya.

Ia menyebutkan Provinsi Sulsel menjadi urutan teratas persoalan pelanggaran dan penindakan pada pemilu sebelumnya.

"Bawaslu merasa penting melakukan sosialisasi ini mengingat tingginya tingkat pelanggaran dan kecurangan yang terjadi selama pelaksanaan pemilihan kepala daerah," katanya di depan para pemangku kepentingan di Gowa.

Ia menyebut sosialisasi ini untuk menyukseskan pilkada yang bersih dan bebas dari berbagai kecurangan dan pelanggaran sesuai yang diharapkan bersama.

"Bawaslu tidak akan sukses tanpa kerja sama antarinstansi terkait dan masyarakat dalam melakukan pencegahan dini terhadap pelanggaran pilkada, karena mencegah itu lebih baik daripada penindakan pelanggaran," katanya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024