Makassar (ANTARA Sulsel) - Pelaksana tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulsel kubu Agung Laksono, Yasril Ananta Baharuddin belum membuka penjaringan calon kepala daerah karena masih menunggu putusan Pengadilan Tata Usaha Negara.

"Kita pasti akan membuka penjaringan calon kandidat kepala daerahnya. Untuk saat ini kita tunggu saja perkembangannya bagaimana," ujarnya di Makassar, Senin.

Yasril memastikan membuka penjaringan bakal calon kepala daerah di 11 kabupaten se-Sulsel setelah adanya putusan akhir sengketa kepengurusan yang digugat kubu Aburizal Bakrie (ARB) di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

"Nanti saja lah, pada waktunya akan kami infokan. Jelas yang kami pegang adalah peraturan KPU sebagai undang-undang," jelas dia.

Meski belum ada keputusan yang mengikat mengenai dualisme kepemimpinan ini, dia mempersilahkan jika ada kader Golkar Sulsel atau figur eksternal yang berminat mendaftar.

"Tapi kami tidak akan paksakan, mau mendaftar silahkan. Nanti kami proses ke KPU. Mau tidak didaftar juga tidak apa-apa," katanya.

Lebih jauh, Yasril pun mengingatkan kepada seluruh kader Golkar maupun figur eksternal untuk tidak ragu mendaftar diri melalui partai yang berada di bawah kepemimpinan Agung Laksono.

"Silahkan berdiskusi terus sampai semua prosesnya di KPU dan KPU Daerah habis. Tidak ada gunanya berdiskusi lama-lama," lanjutnya.

Sebelumnya, DPD I Partai Golkar Sulsel menolak intervensi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) kubu Aburizal Bakrie maupun Agung Laksono jika perseteruan keduanya tidak tuntas hingga tahapan Pilkada di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dibuka pada akhir Juli mendatang.

"Dua kubu ini sebaiknya merelakan proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) ke masing-masing DPD I se Indonesia. Paling tidak dua kubu ini ikhlas mengeluarkan rekomendasi," sebut Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, HM Roem.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel ini menambahkan, idealnya kedua kubu segera menyelesaikan konflik sebelum tahapan Pilkada di KPU dibuka. HM Roem menuturkan, bagaimana kedua kubu bisa mengurus partai jika masih ada keegoisan tanpa memikirkan nasib kader.

"Kasihan kan kader kalau pesoalan ini terus berlarut. Kami di daerah memilih seseorang untuk memimpin ke arah lebih baik, bukan mempersulit. Tujuan kita berorganisasi jelas untuk bersama-sama mengelola dan mengurus sesuatu biar lebih mudah," jelasnya. FC Kuen

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024