Mamuju (ANTARA Sulbar)- Anak-anak yang mengisap lem "Aibon" menjadi ancaman bagi generasi muda di Provinsi Sulawesi Barat, sehingga orang tua diharuskan berperan mengantisipasi hal ini.

"Mengisap lem bagi anak merupakan ancaman bagi anak di Sulbar yang mesti dilakukan upaya antisipasi," kata Kepala Kesbangpol Sulbar, Rahmat Sanusi di Mamuju, Sabtu.

Ia mengatakan, peran orang tua dalam menjaga anak untuk mencegah melakukan perbuatan yang merugikan tersebut sangat penting dan sangat dibutuhkan.

"Orang tua anak kami minta mencegah generasi muda bangsa ini melakukan tindakan yang merugikan tersebut karena berbahaya merusak mental anak yang merupakan aset bangsa ini," katanya.

Ia mengatakan, kesadaran bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam mencegah setiap penyakit sosial sangat dibutuhkan pula untuk penyelamatan generasi muda bangsa ini.

Lembaga Swadaya Masyarakat Amanat Muda Provinsi Sulbar sendiri telah menemukan sebanyak 13 anak di Kota Mamuju Provinsi Sulbar mengalami gangguan kejiwaan akibat menyalahgunakan lem aibon.

"Penyalahgunaan lem aibon di Mamuju sudah sangat memprihatinkan, karena sudah 13 anak ditemukan mengalami gangguan kejiwaan dan hampir gila," kata Ketua LSM Amanat Muda Provinsi Sulbar, Darmawi.

Ia mengatakan, lembaganya kini sedang melakukan rehabilitasi terhadap anak yang mengalami gangguan kejiawaan tersebut agar dapat dipulihkan.

"Mesti ada perhatian secara serius mengenai banyaknya anak-anak yang mengkomsumsi lem aibon karena sudah sangat memprihatinkan, aparat hukum juga harus tegas terhadap peredaran lem aibon, karena kerap kali disalahgunakan," katanya

Ia juga berharap orang tua anak dapat lebih baik melakukan pembinaan terhadap anaknya agar tidak terpengaruh mengkomsumsi lem aibon.

"Peraturan daerah (Perda) tentang perlindungan anak harus ditegakkan, dengan lebih baik membina anak agar terhindar dari pergaulan yang dapat menjerumuskan mereka ketergantungan kepada lem aibon, agar dampak seperti sekarang ini dapat diminimalisir," katanya.

Menurut dia, sudah sangat parah ketika gangguan kejiwaan sudah menimpa anak, karena anak adalah aset bangsa yang akan menjadi pemimpin sehingga mereka harus dilindungi dari pengaruh lem aibon.

Ia mengatakan, berdasarkan data lembaganya terdapat ratusan anak usia sekolah di sejumlah kabupaten di Provinsi Sulbar juga ditengarai menyalahgunakan lem aibon untuk mabuk termasuk di Kota Mamuju.

"Lem aibon sangat mudah didapatkan sehingga anak-anak mengkomsumsinya karena dengan uang Rp 7.000 dapat satu kaleng yang dihisap sampai tiga anak," katanya.

Padahal, kata Darmawi, lem aibon berbahaya karena merusak fisik, mental dan perilaku sosial anak dengan cara dihisap.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024