Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggenjot ekspor sebagai salah satu strategi untuk memacu pertumbuhan ekonomi wilayah ini yang mengalami perlambatan pada kuartal pertama 2015.

"Saat ini, kami sedang mempersiapkan program peningkatan ekspor tiga kali lipat untuk 22 jenis komoditi, yang ekspor perdananya akan dilakukan pada Agustus mendatang," kata Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Sabtu.

Program ini, kata Syahrul, dilaksanakan pemprov bekerja sama dengan pihak Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel.

"Komoditi yang akan digenjot ekspornya seperti kopi, kakao, nikel, dan lain-lain, total 22 komoditi, dengan nilai kontrak bisa mencapai triliunan rupiah," ujarnya.

Syahrul mengatakan dalam kondisi perekonomian yang melambat, memang dibutuhkan program-program inovatif dari pemerintah untuk memberi stimulan bagi dunia usaha.

Upaya pemprov ini ditanggapi positif oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel Latunreng.
Menurut Latunreng saat ini kondisi perekonomian global memang mengalami perlambatan, dan turut mempengaruhi daya beli masyarakat di daerah tujuan ekspor Sulsel.

Meski demikian, lanjutnya, selalu terbuka peluang ekspor sepanjang kita mampu membaca peluang pasar yang terbuka.

"Di satu negara bisa jadi ada penurunan permintaan tetapi di negara lain untuk komoditi yang sama permintaan justru meningkat. Peluang-peluang seperti ini yang harus jeli dibaca," kata Latunreng.

Sebelumnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, menyebutkan pertumbuhan ekonomi triwulan I Sulsel sebesar 5,23%, jauh dari angka pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama tahun 2014 sebesar 8,0%.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024