Makassar (ANTARA Sulsel) - Politisi DPR RI dari Partai Persatuan Pembanguan (PPP) Amir Uskara menyatakan optimistis mendapat dukungan dari partainya meskipun saat ini diterpa masalah dualisme kepengurusan partai.
"Saya yakin dan percaya bisa menjadi calon dan didukung partai, saya pun optimistis bisa menjadi calon bupati di Kabupaten Gowa," katanya kepada wartawan di Makassar, Jumat.
Ia menyebutkan saat ini timnya sudah bergerak dan terus membangun komunikasi politik dengan berbagai partai pemegang kursi di DPRD Kabupaten Gowa untuk maju mencalonkan diri.
"Berdasarkan hitung-hitungan saat ini kemungkinanan ada dua puluh kursi bisa dipegang. Dan saya yakin hanya ada dua calon yang akan bertarung di Gowa," ujar koordinator PPP wilayah Sulsel ini.
Mantan legislator DPRD Provinsi Sulsel ini mengemukanan mengenai keabsahan kepengurusan yang masih berpolemik di pusat pihaknya tetap bersikukuh bahwa kepengurusan Romahurmuziy hasil Munas Surabaya adalah sah karena telah ditetapkan Menteri Hukum dan HAM.
"Kami tetap yakin KPU akan menerima PPP kubu Romy sesuai salinan SK Kemenhum HAM dan kami anggap tidak ada masalah di Sulsel. Tetap kami terus menjalin komunikasi dengan partai lain untuk dukungan berkolisi," tandasnya.
Amir juga menyebut sesuai dengan aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga bila seorang pengurus partai baik pimpinan atau elit lainnya menyandang status terdakwa maka hak politiknya dicabut.
"Menggugatkan kan SDA (Surya Dharma Ali) bukan kubu Djan Faridz, kita tidak masalah dengan Djan, bila nantinya SDA ditetapkan sebagai terdakwa maka kemungkinan besar islah itu akan tercapai," bebernya.
Saat ditanyai terkait dengan adanya rencana pendaftaran bakal calon bupati dimundurkan dari jadwal semula pada Juni kata dia, tidak ada jadwal pemunduran dari yang sudah ditetapkan mengigat tahapan pilkada tengah berjalan saat ini.
Sebelumnya, kedatangan Amir Uskara di Hotel Clarion sebagai peserta "fit and proper test" yang digelar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sulsel untuk menjaring kepala daerah dari internal dan eksternal partai.
Bahkan Ketua DPW PDI-P Sulsel Ridwan Witiri yang juga anggota DPR RI pada saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) I yang dirangkaikan "fit and proper test" di hotel tersebut juga memperkenalkan secara terbuka kepada seluruh pengurus dan kader partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Perkenalkan ini rekan kita di DPR RI juga akan maju menjadi calon bupati, Amir Uskara," ujar Ridwan kepada pengurus DPP Pusat serta pengurus DPC se Kabuaten Kota Sulsel yang hadir.
Selain itu Amir Uskara juga menemui Plt DPW Partai Nasdem Sulsel disela kegiatan Sekolah Legislatif yang diikuti seluruh pengurus DPC kabupaten kota dan beberapa diantaranya pengurus DPD Nasdem Sulsel.
"Tidak ada yang dibicarakan hanya menyapa saja kebetulan kan kita kan sama di DPR RI, jadi wajar bila saling sapa," katanya seraya mengisyaratkan mendapat dukungan kursi dari Nasdem.
"Saya yakin dan percaya bisa menjadi calon dan didukung partai, saya pun optimistis bisa menjadi calon bupati di Kabupaten Gowa," katanya kepada wartawan di Makassar, Jumat.
Ia menyebutkan saat ini timnya sudah bergerak dan terus membangun komunikasi politik dengan berbagai partai pemegang kursi di DPRD Kabupaten Gowa untuk maju mencalonkan diri.
"Berdasarkan hitung-hitungan saat ini kemungkinanan ada dua puluh kursi bisa dipegang. Dan saya yakin hanya ada dua calon yang akan bertarung di Gowa," ujar koordinator PPP wilayah Sulsel ini.
Mantan legislator DPRD Provinsi Sulsel ini mengemukanan mengenai keabsahan kepengurusan yang masih berpolemik di pusat pihaknya tetap bersikukuh bahwa kepengurusan Romahurmuziy hasil Munas Surabaya adalah sah karena telah ditetapkan Menteri Hukum dan HAM.
"Kami tetap yakin KPU akan menerima PPP kubu Romy sesuai salinan SK Kemenhum HAM dan kami anggap tidak ada masalah di Sulsel. Tetap kami terus menjalin komunikasi dengan partai lain untuk dukungan berkolisi," tandasnya.
Amir juga menyebut sesuai dengan aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga bila seorang pengurus partai baik pimpinan atau elit lainnya menyandang status terdakwa maka hak politiknya dicabut.
"Menggugatkan kan SDA (Surya Dharma Ali) bukan kubu Djan Faridz, kita tidak masalah dengan Djan, bila nantinya SDA ditetapkan sebagai terdakwa maka kemungkinan besar islah itu akan tercapai," bebernya.
Saat ditanyai terkait dengan adanya rencana pendaftaran bakal calon bupati dimundurkan dari jadwal semula pada Juni kata dia, tidak ada jadwal pemunduran dari yang sudah ditetapkan mengigat tahapan pilkada tengah berjalan saat ini.
Sebelumnya, kedatangan Amir Uskara di Hotel Clarion sebagai peserta "fit and proper test" yang digelar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sulsel untuk menjaring kepala daerah dari internal dan eksternal partai.
Bahkan Ketua DPW PDI-P Sulsel Ridwan Witiri yang juga anggota DPR RI pada saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) I yang dirangkaikan "fit and proper test" di hotel tersebut juga memperkenalkan secara terbuka kepada seluruh pengurus dan kader partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Perkenalkan ini rekan kita di DPR RI juga akan maju menjadi calon bupati, Amir Uskara," ujar Ridwan kepada pengurus DPP Pusat serta pengurus DPC se Kabuaten Kota Sulsel yang hadir.
Selain itu Amir Uskara juga menemui Plt DPW Partai Nasdem Sulsel disela kegiatan Sekolah Legislatif yang diikuti seluruh pengurus DPC kabupaten kota dan beberapa diantaranya pengurus DPD Nasdem Sulsel.
"Tidak ada yang dibicarakan hanya menyapa saja kebetulan kan kita kan sama di DPR RI, jadi wajar bila saling sapa," katanya seraya mengisyaratkan mendapat dukungan kursi dari Nasdem.