Makassar (ANTARA Sulsel) - Para pemain dan manajemen PSM Makassar menyambut gembira rencana pencabutan pembekuan PSSI seusai pertemuan atau mediasi yang dilakukan Wapres RI Jusuf Kalla di Jakarta, Senin.

Kapten PSM Makassar, Syamsul Chaeruddin di Makassar, Senin, berharap pencabutan pembekuan PSSI ini memang bisa diwujudkan sehingga kompetisi bisa kembali dilanjutkan.

"Kalau saya, dan bahkan seluruh pemain di seluruh Indonesia tentu senang dengan kabar ini, semoga kompetisi bisa dilanjutkan lagi dan kita bisa berjuang dan membawa PSM berprestasi di liga nanti," katanya.

Sebagai pemain, kata dia, baru mendapatkan pemasukan atau gaji jika bisa bermain. Namun Untuk bisa bermain tentu terlebih dahulu harus memiliki kompetisi yang saat ini memang telah dihentikan.

"Setiap pemain tentu memiliki harapan yang sama. Saya tentu berharap bisa kembali bertanding sehingga bisa mendapatkann pemasukan," jelasnya.

Hal senada juga dirasakan Johan Yoga Utama yang merupakan striker PSM. Pemain asal Semarang ini menuturkan rencana pencabutan pembekuan itu sebagai awal yang bagus untuk sepakbola Indonesia.

Dirinya juga berharap operator liga yakni PT Liga Indonesia juga secepatnya menyiapkan jadwal yang baru karena pemain butuh bekerja lagi.

Selain itu, kata dia, pencabutan pembekuan itu seperti kado terindah bagi dirinya, disaat istrinya baru saja melahirkan anak keduanya, Jumat (22/5) lalu.

"Saya sempat berpikir bagaimana mendapatkan nafkah disaat anggota keluarga saya bertambah, sementara kompetisi tidak berjalan, tapi kalau sekarang saya bisa tersenyum lagi Bang, " ujarnya.

Sementara itu, Direktur Klub PSM, Sumirlan mengatakan pihaknya akan menunggu langkah PSSI selanjutnya, usai Surat Keputusan pembekuan induk organisasi sepak bola tertinggi di Indonesia ini, minta direvisi oleh Wakil Presiden (Wapres) usai memediasi Menpora dan PSSI di istana Wapres.

Manajemen PSM juga mengakui sudah mengetahui tentang kabar pencabutan SK pembekuan tersebut, bahkan pihaknya senang mendengarkannya.

Untuk saat ini, tim PSM sudah dibubarkan sejak Jumat (22/5) lalu. Bahkan, hampir seluruh punggawa PSM menikmati hari libur setelah kompetisi ditiadakan karena polemik antara PSSI dan Menpora. Termasuk kompetisi pramusim yang harusnya bergulir 26 Mei batal dilakukan.

Kendati demikian, lanjut dia, pihak klub tentu berharap ada komunikasi dengan PSSI terkait kompetisi tertinggi di Indonesia tersebut. Pasalnya, saat ini seluruh tim sudah tiddak melakukan persiapan lagi.

"Kalau bisa ada pertemuan, untuk kompetisi lebih bagus usai Lebaran baru diadakan lagi. Kita dari klub hanya butuh kompetisi dan pertandingan supaya sepak bola bisa maju," katanya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024