Makassar (ANTARA Sulsel ) - Pemerintah Kota Makassar mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup terkait pengelolaan sampah yang dianggap berhasil.

"Nantinya, kita akan menjadi salah satu kota yang berhasil dalam menata pengelolaan sampahnya. Sekarang saja ini beberapa daerah besar di Indonesia diarahkan untuk belajar di Makassar," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Rabu.

Dia mengatakan, bank sampah yang sudah tersedia saat ini sekitar 140 lebih dan masih membutuhkan sekitar 200 lagi untuk mencukupi kebutuhan di Makassar.

Bahkan dirinya akan segera membangun Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD) khusus mengenai persampahan ini dan mengkoordinasikannya keseluruh satuan kerja perangkat daerah.

Apalagi dalam pengelolaan bank sampah ini memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi dan memungkinkan terjadinya lapangan kerja baru setelah UPTD dibentuk.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal menargetkan terciptanya tempat pengolahan sampah yang bernilai ekonomis yakni bank sampah sebanyak 1.000 unit selama masa pemerintahannya.

"Saat ini sudah ada 107 bank sampah yang terbangun. Secara bertahap dalam lima tahun kita target akan hadir 1000 bank sampah baru," ungkapnya.

Syamsu Rizal mengatakan, kehadiran bank sampah saat ini tidak hanya untuk menyukseskan program Makassarta Tidak Rantasa/jorok (MTR), tetapi menambah mata pencaharian warga.

Bukan cuma pada nilai ekonomisnya, bank sampah juga memiliki banyak manfaat diantaranya menciptakan silaturahim antar warga yang tergabung dalam kelembagaan tersebut.

"Bank sampah itu multi efek, memiliki banyak manfaat, diantaranya mampu menjalin komunikasi dan interaksi sosial warga, secara tidak langsung berdampak positif dengan berkurangnya kerawanan sosial," kata Deng Ical sapaan akrab Wawali.

Dalam peresmian Bank Sampah Hoki, Kelurahan Tamalabba, Kecamatan Ujung Tanah itu, Deng Ical meminta kepada warga untuk bisa memilah sampah organik dan non organiknya.

Bagi warga yang telah memahami prinsip kerjanya yakni memisahkan sampah organik dan non organik itu, warga dapat menukarkan sampah daur ulang dengan uang dalam bentuk tabungan.

"Bank sampah dikelola melalui sistem kelembagaan yang beranggotakan beberapa warga dalam lingkungan tertentu, dengan berjalannya kelembagaan yang sehat, tentunya terjalin interaksi antarwarga di dalamnya," ucapnya.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Makassar ini, juga memuji Camat Ujung Tanah, Andi Unru yang hadir dalam peresmian itu dan memberikan pemahaman kepada warganya.

"Patut diapresiasi camat yang mampu menggalang partisipasi warga dalam menyukseskan program pemerintah, seperti menggalakkan MTR ini," jelasnya.

Selain itu, Syamsu Rizal MI mengatakan masyarakat sudah bisa menjadikan sampah yng dikelola dengan baik untuk menjadikannya penghasilan ekonomi.

"Saat ini sampah tukar beras sudah jalan. Secara umum dasarnya sudah ada dan Insya Allah tahun depan bisami lari kencang. Bank sampah akan di`support` dengan pengadaan beras. Sekarang ini kita sudah sediakan plastik, kantong, dan pihak-pihak untuk dikerjasamakan," katanya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024