Jakarta, (Antara Sulsel) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar menilai, Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan merupakan contoh bagi daerah lainnya, karena kabupaten ini mengalokasikan 90% Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk pembangunan desa.
"Salah satu daerah yang mengalokasikan 90% APBD-nya untuk desa adalah Kabupaten Bantaeng, ini merupakan contoh bagaimana peran pemerintah daerah juga penting untuk pembangunan desa," kata Marwan, di Jakarta, Selasa (16/6) sebagaimana dilansir www.gatra.com.
Menurut Marwan, program pemerintah pusat untuk membangun sekitar 74 ribu desa di Tanah Air tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan pemerintah daerah. "Jadi, memang harus ada sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan juga pengusaha untuk membangun desa," tandas Marwan.
Dukungan pemerintah daerah merupakan keniscayaan, karena infrastruktur desa masih menjadi masalah mendasar di desa-desa yang memerlukan anggaran cukup signifikan.
"Masih banyak desa, terutama yang berada di wilayah daerah tertinggal yang akses jalan dan listrik masih belum memadai. Ini harus menjadi perhatian serius semua elemen untuk bersinergi memfasilitasi desa," katanya.
Marwan mengungkapkan, sebanyak 50 kampung di Kabupaten Lebak, Banten, memperoleh bantuan pembangunan jaringan listrik baru melalui pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) setempat. 50 kampung yang mendapat jaringan listrik itu berada di 24 desa yang tersebar di 15 kecamatan.
Kepala Bidang Energi, Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Lebak, Omas, mengatakan, perkampungan yang belum tersentuh jaringan listrik karena berbagai faktor, di antaranya keterbatasan anggaran daerah.
Selain itu, letak geografi perkampungan yang perbukitan dan pegunungan juga menjadi hambatan dalam pembangunan jaringan listrik tersebut. Faktor lainya, setiap tahun ada perkampungan baru.
Namun demikian, Distamben berkomitmen menargetkan tidak ada lagi kampung yang tidak tersentuh jaringan listrik pada 2016 nanti. untuk memuluskan target tersebut, pemerintah daerah setempat telah mengalokasikan dana penerangan listrik sekitar Rp 4,5 milyar dalam APBD 2015 ini.