Makassar (ANTARA Sulsel) - Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Sulawesi Selatan menyatakan membutuhkan dana sekitar Rp 900 juta untuk membeli berbagai peralatan jelang tampil di babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2015.

Pelatih Dayung Sulsel, Baso Akbar di Makassar, Sabtu, mengatakan anggaran ratusan juta itu akan diperuntukkan membeli perahu kayak, kano, perahu naga, perahu rowing 2 min dan 4 min, serta kelengkapan dayung lainnya.

"Kita sudah menghitung-hitung kebutuhan tim untuk pra PON dan PON 2016 itu ditaksir antara Rp800 hingga Rp 900 juta. Kami tentu berharap pihak KONI setempat bisa menyediakan sehingga bisa mendukung penampilan tim di pra-PON," jelasnya.

Untuk seluruh peralatan dayung tersebut, kata dia, memang merupakan barang impor. Hal itu pun yang membuat harga per paket lebih mahal. Pihaknya juga sudah mendapatkan katalog harga perahu per buah tergantung jenis dan ukuran.

Dari dua kategori yakni kanoing dan rowing, lanjut dia, biaya yang paling besar tentu untuk pembelian perahu kanoing nomor kayak, kano dan perahu naga yang ditaksir mencapai Rp 530 juta. Adapun sisanya untuk pembelian perahu rowing.

Selain pembelian perahu, peralatan seperti tungkai dayung juga dinilai cukup mahal. Untuk biaya pembelian 15 buah tungkai dayung membutuhkan anggaran sebesar Rp 64 juta.

Terkiat kebutuhan tim yang lebih besar, ia mengaku karena kondisi perahu yang ada sekarang ini memang sudah tua dan tidak layak untuk pertandingan kejurnas termasuk PON. Perahu yang digunakan selama ini juga masih penginggalan dua PON sebelumnya.

Sementara untuk pembelian perahu naga, dirinya mengakui jika hal itu hanya untuk digunakan berlatih di Makassar.

"Pada PON 2012 itu memamg perahunya masih bisa kita gunakan. Namun untuk pelaksanaan kali ini lebih sulit karena kondisinya yang sudah ketinggalan. Mudah-mudahan kebutuhan kami bisa direalisasikan pihak KONI," katanya.

Sementara itu, tim dayung Sulawesi Selatan mengakui tengah mengalami krisis atlet menghadapi babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) September 2015.

Ia menjelaskan jika pihaknya saat ini hanya memiliki sekitar enam atlet untuk pedayung kayak dan kano yang bisa diturunkan dan bersaing di babak kualifikasi.

Sedangkan untuk nomor rowing juga tidak memiliki pilihan banyak dan tetap berharap pada sosok Arief yanng sebelumnya sukses menyumbangkan medali emas dan perunggu pada ajang SEA Games 2015 di Singapura.

"Kami memang tidak memiliki banyak atlet yang siap untuk mengikuti pra-PON. Adapun atlet yang kita andalkan tetap muka lama seperi Dedi Irianto, Syahrul Saputra, Ilham, Septian Teguh hingga Anwar Tarra," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024