Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pertamanan dan Kebersihan mulai memberlakukan sampah ditukar dengan beras di UPTD Bank Sampah Pusat Makassar, Sulawesi Selatan.

"Dengan beroperasinya bank sampah ini maka masyarakat bisa menukarkan sampah non organik ini untuk mendapatkan beras," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto saat meresmikan bank sampah pusat di Jalan Toddopuli, Senin.

Menurutnya program ini bertujuan mengurangi volume sampah di wilayah Makassar yang terus meningkat setiap harinya termasuk mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan sesuai program Makassar Tidak Rantasa atau kotor (MTR).

"Minimal bisa mereduksi atau mengurangi sampah 20-30 persen atau 150-225 ton perharinya, sebab ada 750 ton sampah yang masuk tiap harinya di Tempat Pembuangan Akhir di Tamangapa Antang," ujarnya.

Selain itu, salah satu kota yang menjadi pioner dalam program bank sampah skala nasional adalah Makassar dan sudah dijadikan sebagagi kota percontohan .

"Untuk saat ini bank sampah kota makassar mencapai 110 tersebar di beberapa kecamatan. Kita yang terbanyak di Indonesia. Target tahun depan bisa mencapai 333 bank sampah. Saya instruksikan minimal ada tiga bank sampah dibentuk persatu kelurahan," sebutnya dihadapan sejumlah SKPD, lurah dan camat, Direktur Yayasan Peduli negeri dan para direktur bank sampah di tiap kecamatan.

Selain itu, dirinya juga diundang Kementerian Koordinator Perekonomian untuk memeparkan solusi mengatasi sampah yang sudah menjadi persoalan klasik di Makassar yang dinilai memberikan edukasi, sebab saat ini sampah sudah menjadi nilai ekonomis untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

"Saya dipanggil Kemenko Perekonomian untuk memaparkan program ini, karena kita dianggap pioner dari total 400 bank sampah di Indonesia. Selain itu kita juga ditunjuk tuan umah dalam forum masalah persampahan," ujarnya Danny Pomanto disapa akrab itu.

Selain meresmikan program bank sampah, pihaknya juga memberikan bantuan dua mobil sampah `Tangkasa Rong` atau Tabungan Bank Sampah Anak Lorong termasuk dua mobil operasional ke UPTD pengelolaan daur ulang sampah pusat di Toddopuli yang merupakan bantuan CSR.

Bahkan Danny mendaftar sebagai nasabah pertama bank sampah diikuti seluruh SKPD, bahkan perwakilan wartawan salah satu media di Makassar ikut mendaftar menjadi nasabah guna mendukung program tersebut

"Ke depan saya berfikir kita dapat membuat pabrik plastik dan komposer disini membuta pupuk kompos dan semacamnya untuk dijadikan industri, biayanya tidak terlalu mahal. Program ini juga mendukung MTR, dengan muara industri persampahan yang difasilitasi pemerintah," tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Makassar Azis Hasan menyebutkan volume sampah yang dibuang di TPA Tamangapa, antang antara 600-750 ton per hari.

Dengan memanfaatkan UPTD bank sampah imi maka mengurangi volume sampah yang terbuang dan bisa menjadi nilai ekonomis bagi warga. Ke depan bukan hanya ditukar beras tapi produk rumah tangga lainnya.

"Kami optimis ini program akan berjalan dengan maksimal. Sehingga sampah tidak lagi dibuang, tapi masyarakat akan memanfaatkan untuk ditukar," katanya.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024