Makassar (ANTARA Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya siap memasok kebutuhan daging provinsi lain.
"Dengan stok 690 ribu ton daging yang ada saat ini, ini bisa dipasok ke daerah lain," kata Gubernur Syahrul yang ditemui di Terminal Petikemas Makassar, Selasa.
Sebelumnya, menurut dia, pihaknya telah berencana mengirimkan stok daging ke sejumlah daerah, namun akhirnya dibatalkan karena tidak tercapai kesepakatan harga.
Gubernur berharap pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perdagangan memfasilitasi misalnya terkait sistem perdagangan antarpulau.
Menanggapi hal ini, Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusamayakti mengatakan sebagai stabilisator, pihak Bulog siap menyerap daging produksi Sulsel jika diperintahkan.
"Namun tentu saja masih banyak hal yang harus dibicarakan, misalnya kualitas daging, jumlah yang harus diserap. Seperti apa model yang harus dibeli, apakah itu sapi utuh, ataukah potongan," paparnya.
Sementara menurut Direktorat Jenderal Perdagangan Kementerian Perdagangan Karyanto Supri, pihaknya hanya akan menjadi fasilitator dalam rencana ini. Pihaknya kata dia, akan berperan dalam tata niaga, misalnya untuk memetakan provinsi mana yang membutuhkan pasokan daging.
"Untuk tahap awal, akan segera dilakukan MoU antara Bulog dengan pemerintah provinsi terkait rencana kerja sama ini," ucapnya.
"Dengan stok 690 ribu ton daging yang ada saat ini, ini bisa dipasok ke daerah lain," kata Gubernur Syahrul yang ditemui di Terminal Petikemas Makassar, Selasa.
Sebelumnya, menurut dia, pihaknya telah berencana mengirimkan stok daging ke sejumlah daerah, namun akhirnya dibatalkan karena tidak tercapai kesepakatan harga.
Gubernur berharap pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perdagangan memfasilitasi misalnya terkait sistem perdagangan antarpulau.
Menanggapi hal ini, Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusamayakti mengatakan sebagai stabilisator, pihak Bulog siap menyerap daging produksi Sulsel jika diperintahkan.
"Namun tentu saja masih banyak hal yang harus dibicarakan, misalnya kualitas daging, jumlah yang harus diserap. Seperti apa model yang harus dibeli, apakah itu sapi utuh, ataukah potongan," paparnya.
Sementara menurut Direktorat Jenderal Perdagangan Kementerian Perdagangan Karyanto Supri, pihaknya hanya akan menjadi fasilitator dalam rencana ini. Pihaknya kata dia, akan berperan dalam tata niaga, misalnya untuk memetakan provinsi mana yang membutuhkan pasokan daging.
"Untuk tahap awal, akan segera dilakukan MoU antara Bulog dengan pemerintah provinsi terkait rencana kerja sama ini," ucapnya.