Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto meminta seluruh arsitek agar tersertifikasi dalam menyambut Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) 2015 sebagai pegangan para arsitek dalam mengarungi ketatnya persaingan.

"Saya ingin teman-teman arsitektur itu membuat kekuatan dalam menghadapi MEA karena itu, semuanya harus tersertifikasi," kata Wali Kota Ramdhan Pomantodi Makassar, Selasa.

Sebagai Ketua Umum IKA Arsitektur Universitas Hasanuddin (Unhas), Ramdhan Pomanto menaruh harapan besar kepada kekuatan para arsitek menghadapi MEA dan yang tidak kalah pentingnya adalah turut berkontribusi dalam mengisi pembangunan di Makassar.

Di tengah tantangan global saat ini, kata Danny sapaan akrab wali kota, terdapat dua hal yang sangat penting yang harus dimiliki para arsitek yakni sertifikasi dan regulasi.

Menurut dia, sertifikasi merupakan legitimasi profesionalisme yang mutlak dimiliki setiap arsitek sedangkan regulasi adalah bagian dari sebuah standarisasi.

Danny mengaku bangga dan tidak pernah meragukan kemampuan arsitek. Karena selain mereka memiliki profesionalisme ilmu tata rencana, juga memiliki kecepatan ilmu fikir yang baik.

"Arsitek menembus ruang dan waktu. Kita bisa lihat bagaimana kesuksesan senior kami Ibu Risma (Wali Kota Surabaya) dan Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung)," ungkapnya.

Sementara di Makassar kata Danny, selama enam tahun sejak dirancangnya Perda RTRW terus berpolemik di DPRD, ia optimistis tahun ini dalam kepemimpinannya yang juga sebagai arsitek baru akan disahkan.

Ia juga mengatakan bahwa untuk menunjang pembangunan di kota ini sebanyak 17 regulasi Perda dibuat dan sementara dibahas di DPRD. Selain itu juga akan dibuatkan Surat Izin Pekerja Perencana.

Pada awal pemerintahan Danny dan wakilnya Syamsu Rizal, PAD Makassar hanya Rp515 miliar. Namun setelah dia memimpin enam bulan, PAD sudah mencapai Rp989 miliar atau menghampiri Rp1 triliun.

"Dalam enam bulan saja kita menggenjot semua unit kerja, hasilnya luar biasa dari penghasilan PAD kita yang hanya Rp515 miliar bisa kita maksimalkan menjadi Rp989 miliar. Dan tahun depan harus bisa capai Rp1,6 triliun," ucapnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024