Kendari (ANTARA Sulsel) - Bupati Wakatobi Sulawesi Tenggara, Hugua mengingatkan masyarakat di daerahnya untuk tidak minder menggunakan produk lokal, baik produk pakaian khas daerah maupun makanan tradisional khas daerah seperti 'kasoami' atau 'kapusu nosu'.

"Kalau kita sendiri merasa minder atau malu menggunakan produk lokal warisan leluhur, bagaiman mungkin orang lain mau memakai atau menghargai produk lokal kita," katanya di Kendari, Jum'at.

Sebagai bupati, ia menghimbau masyarakat agar tidak malu-malu menyuguhkan makanan tradisional khas daerah Wakatobi kepada tamu-tamu atau wisatawan yang berkunjung di kabupaten itu.

Sebab, dengan menyukai makanan tradisional khas daerah yang disuguhkan kata dia, maka para tamu atau wisatawan akan menjadi ingat Wakatobi dan berkeinginan untuk kembali berkunjung.

"Kalau tamu atau wisatawan sudah sering ke Wakatobi, maka dapat dipastikan akan membawa dampak bagi perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat karena tamu atau wisatawan rata-rata membelanjakan uangnya, membeli berbagai kebutuhan di masyarakat," katanya.

Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Wakatobi sendiri, sudah sejak lama selalu menyajikan makanan tradisional khas daerah setempat seperti 'kasoami' dan 'kapusu nosu' kepada tamu-tamu kehormatan daerah.

"Kami sangat percaya, makanan khas daerah Wakatobi seperti 'kasoami' atau kapusu nosu' tidak kalah baik bila dibandingkan dengan makanan orang luar negeri seperti pizza, haburger atau spagety," katanya.

'Kasoami' adalah makanan khas tradisional khas daerah Wakatobi dan Buton yang berbahan utama tepung ubi kayu, sedangkan 'kapusu nosu' merupakan makan khas daerah berbahan baku jagung.

Sedangkan penggunaan pakaian khas daerah kata dia, Pemerintah Kabupaten Wakatobi telah mewajibkan seluruh pegawai negeri sipil di kabupaten itu untuk menggunakan pakaian daerah dalam dua hari kerja, yakni setiap hari Kamis dan Jum'at. 

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024