Makassar (ANTARA Sulsel) - Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Selatan mengungkapkan, tidak akan ada tes kesehatan lanjutan bagi pasangan bakal calon kepala daerah peserta Pilkada 2015 di luar jadwal yang telah ditetapkan.

"Tidak akan ada pemeriksaan lanjutan dan kita tetap berpedoman terhadap aturan yang sudah ada. Sesuai jadwal, semuanya harus rampung sampai Sabtu (1/8)," ujar Komisioner Divisi Hukum KPU Sulawesi Selatan Khaerul Mannan di Makassar, Jumat.

Diketahui, sejak Rabu hingga Kamis, sebanyak 23 pasangan calon dari enam kabupaten telah menjalani tes kesehatan yang dipusatkan di Private Care Center (PCC) RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

Enam kabupaten dimaksud yakni Gowa, Maros, Pangkep, Bulukumba, Soppeng, dan Barru.

Dia mengatakan hasil tes kesehatan akan diserahkan IDI ke masing-masing Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) pada Minggu (2/8).

"Hasil tes kesehatan tersebut akan diserahkan IDI ke masing-masing KPUD satu hari setelah tahapan itu dilaksanakan. Jadi kalau Sabtu rampung, maka besar kemungkinan sudah diserahkan Minggu," jelasnya.

Khaerul Mannan mengakui jika ada beberapa kandidat sebelum menjalani tes kesehatan meminta diundur dengan alasan tertentu misalnya kurang sehat, maka tidak bisa dilakukan.

"Tidak ada pemeriksaan kesehatan ulang. Apalagi kalau hari itu ada kandidat yang beralasan kurang sehat, pasti ditolak. Kan sudah disosialisasikan apa-apa saja yang harus dihindari sebelum tes kesehatan dilakukan. Siap atau tidak harus dijalani," katanya.

Penganggungjawab pemeriksaan kesehatan kandidat PCC RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar Dr dr Siswanto Wahap pun menegaskan tidak akan menerima alasan calon untuk memundurkan pelaksanaan tes kesehatannya. Apalagi jika itu terkait kesehatan salah satu kandidat.

"Sebenarnya ada satu calon yang minta pelaksanaan tes kesehatannya dimajukan karena harus berangkat ke Tangerang guna menerima penghargaan dari BKKBN. Kandidat itu berasal dari salah satu daerah di Sulbar," jelasnya.

Siswanto menekankan bahwa pihaknya tak hanya berpatokan pada satu bagian organ tubuh saja untuk memutuskan laik atau tidaknya setiap kandidat dinyatakan lolos pemeriksaan kesehatan.

"Semua bagian kami periksa. Jadi untuk memutuskan hasilnya tidak bergantung satu organ saja. Misalnya hanya jantung, karena kami juga periksa kulit, darah, kelamin, psikologi, dan lain-lain," pungkasnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024