Mamuju (ANTARA Sulbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Barat pada medio Juli 2015, sebesar 105,32 atau meningkat 0,53 persen dibandingkan NTP Juni sebesar 104,76.

"Ini merupakan hasil pencacahan yang rutin kami laksanakan setiap bulannya. Yang jelas, meningkatnya NTP Sulbar ini tentu dipicu beberapa paktor," kata kepala BPS Sulbar Setianto di Mamuju, Selasa.

Jika melihat dari data yang ada kata dia, maka paktor pemicunya diantaranya ialah subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 96,13, subsektor Hortikultura (NTP-H) 99,52, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 116,55.

Kemudian kata dia, subsektor Peternakan (NTP-T) 102,23, dan Subsektor Perikanan (NTN) 102,14. NTP Subsektor Perikanan terbentuk dari gabungan perikanan tangkap dan budidaya perikanan yang memiliki NTP masing-masing sebesar 103,31 dan 100,05.

Setianto juga menyebutkan, hasil pemantauan harga konsumen perdesaan menunjukkan terjadinya inflasi perdesaan di Sulbar pada Juli 2015 sebesar 0,39 persen.

"Secara umum dipicu oleh meningkatnya indeks harga tujuh kelompok pengeluaran, dimana indeks harga kelompok pengeluaran bahan makanan meningkat sebesar 0,42 persen," jelasnya.

Selain itu juga dipengaruhi indeks harga kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau meningkat sebesar 0,18 persen, indeks harga kelompok pengeluaran perumahan sebesar 0,21 persen, indeks harga kelompok pengeluaran sandang sebesar 1,89 persen, indeks harga kelompok pengeluaran kesehatan sebesar 0,02 persen, indeks harga kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,97 persen, dan kelompok pengeluaran transportasi dan komunikasi sebesar 0,17 persen.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024