Mamuju (ANTARA Sulbar) - Musim kemarau berkepanjangan sejak Juni 2015 membuat ratusan hektare tanaman padi di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, dilanda kekeringan.

Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat Sofyan di Mamuju, Jumat, mengatakan kekeringan melanda ratusan hektare tanaman padi yang ada di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.

Ia mengatakan, pemerintah dan petani melibatkan aparat TNI yang membantu membangun ketahanan pangan di seluruh wilayah Sulbar telah bersama berkoordinasi mengatur starategi dalam mengatasi kekeringan, salah satunya dengan membangun sistem pompanisasi dan beberapa cara lainnya.

"Pompanisasi merupakan siasat yang dilakukan menghadapi kekeringan agar petani tidak merugi mengembangkan tanaman padi yang dapat merugikan ekonomi daerah," katanya.

Menurut Sofyan, pemerintah segera akan menurunkan sarana pompanisasi dengan membangun sumur dan pipa di areal pertanian petani yang setiap sumur mampu mengairi hingga tiga hektare lahan pertanian padi petani.

Namun kata dia, anggaran terbatas untuk pompanisasi merupakan kendala yang dihadapi pemerintah sehingga mesti ada anggaran tambahan dari pemerintah pusat untuk program mengantisipasi bencana tahunan ini," kata Sofyan.

Selain melakukan program pompanisasi sebelumnya juga dilaksanakan program lainnya mengantisipasi kekeringan diantaranya mengatur masa tanam padi yakni pada saat kemarau petani menanam palawija seperti jagung dan kedelai di areal tanaman padi yang terancam kekeringan.

"Jadi kekeringan sejak dulu sesungguhnya sudah diantisipasi ketika mengancam sawah yang potensial terancam kekeringan dengan melakukan pola tanam sekali dalam setahun, agar petani tidak merugi karena mengeluarkan biaya produksi menanam padi, pemerintah telah menyarankan agar petani mengembangkan tanaman palawija," kata Sofyan yang pernah menjadi staf hama penyakit pertanian ini.

Ia mengatakan, petani yang tetap menanam dibantu pemerintah melakukan sistem pompanisasi pada areal sawah petani tadah hujan di seluruh Kecamatan di Mamuju, selain itu menyediakan bibit tahan kekeringan.

Program lainnya yang dilakukan juga adalah membangun sumur serapan yang mampu menyedot air dari bawah tanah sehingga mampu mengairi sawah petani ketika kemarau tiba.

"Kita berharap kemarau bukan ancaman bagi ketersediaan pangan masyarakat di Mamuju karena telah diantisipasi pemerintah ketika terjadi, kemarau telah terjadi setiap tahun namun persediaan stok pangan masyarakat tetap terjamin," ujarnya.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024