Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar melalui DKP3 menyatakan menjamin stok kebutuhan daging serta menyiapkan ribuan ekor sapi kurban menghadapi Idul Adha 1436 Hijriah.

"Ada 10 ribu ekor sapi yang sudah disiapkan tersebar di tiga kecamatan yakni Manggala, Tamalanrea dan Biringkanaya," tutur Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Peternakan (DKP3), Abdul Rahman Bando, di Makassar, Kamis.

Ia menyebutkan pihaknya menjamin ketersediaan hewan kurban agar masyarakat tidak kekurangan saat berlebaran Idul Adha nanti.

Selain itu kebutuhan masyarakat diketahui tahun lalu mencapai sekitar tujuh ribuan hingga 10 ribu, namun tahun ini pihaknya menyiapkan 10 ribuan dan khusus di Rumah Potong Hewan (RPH) disiapkan enam ribu ekor sapi.

Kendati adanya gejolak kenaikan harga daging di pasaran sekitar pulau jawa, kata dia, untuk Makassar dan Sulawesi Selatan pihaknya menegaskan tidak ada kenaikan harga mengingat pasokan daging sangat stabil.

"Makassar stok daging stabil, kalau di jawa memang biasanya dimonopoli perusahaan tertentu sementara kita di Makassar puluhan pedagang daging yang siap mensuplai daging dan harga tidak standar pasar," tegasnya.

Untuk pasokan sapi kesiapan jelang lebaran korban tahun ini, lanjutnya membeberkan didatangkan dari dari sejumlah kabupaten di Sulsel dan beberapa dari Nusa Tenggara Timur.

Salah satu keunggulannya untuk menjaga kestabilan harga di Makassar dan Sulsel adalah tidak adanya monopoli pasar sehingga harga akan bervariasi. Satu ekor bisa sampai Rp7 juta-Rp13 juta tergantung berat dan ukurannya.        

"Saya berharap peternak yang akan menjual sapinya mesti memeriksakan kondisinya di tim DKP3 guna memastikan sapinya tidak sakit dan sehat saat disembelih untuk dikonsumsi masyarakat," harapnya.

Sementara tim pemeriksa hewan DKP3 Makassar Ridwan Gaffar memberikan tips bila membeli sapi kurban serta daging kurban harus memperhatikan ciri-cirinya agar tidak salah membeli demi menjaga kesehatan.

Ciri-cirinya sapi sehat sebut dia yakni memiliki bulu yang mengkilap, tidak memiliki cacat atau luka di tubuhnya dan biji mata  terlihat cerah dan tidak layu.  

Selain itu hewan kurban yang ingin di sembelih mesti mempunyai tanda pemeriksaan dari DKP3 serta memiliki sertifikat hasil pemeriksaan dari tim kesehatan terkait.

"Kalau ada hewan kurban yang belum diperiksa tim, segera dilaporkan kepada petugas DKP3 agar segera diperiksa, kalaupun pedagang bersikukuh sapinya aman tanpa pemeriksaan, sebaiknya jangan di beli, ini bertujuan menjaga kesehatan konsumen," tambahnya. 

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024