Makassar (ANTARA Sulsel) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat mendapatkan bantuan dari Forensik Universitas Hasanuddin Makassar dalam melakukan identifikasi para korban pesawat Twin Otter Aviastar.

"Kami dalam melakukan identifikasi terhadap para korban jenazah Aviastar ini banyak dibantu oleh tim forensik Unhas dan lainnya," ujar Kabid Dokter Kesehatan Polda Sulselbar Kombes Pol Raden Harjuno di Makassar, Rabu.

Dia mengatakan, proses identifikasi para jenazah korban yang sudah tidak utuh lagi membutuhkan banyak ahli di bidangnya masing-masing.

Beberapa nama dokter ahli yang dilibatkan antara lain Prof Dr Gatot Lawrence, Dr drg Muliaty Yunus, Mkes tim ahli Odontologi Forensik Fakultas Kedokteran Gigi Unhas serta beberapa nama ahli lainnya.

"Tanpa bantuan dari tim ahli forensik lainnya dari Unhas, kami tidak akan bisa bekerja cepat. Makanya, kami sangat berterima kasi dengan adanya bantuan mereka," katanya.

Raden mengaku, para ahli forensik Unhas ini sudah sering digunakan bantuannya oleh tim DVI Polda Sulselbar sejak lama, sehingga memudahkan proses komunikasi antara tim dokter lainnya.

Sebelumnya, 10 jenazah korban pesawat Aviastar jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 tiba di Bandara Lanud Hasanuddin Makassar mengunakan dua heli milik Basarnas dan TNI pada Selasa malam.

Dalam pesawat naas itu ada tiga kru pesawat yakni Capt Iri Afriadi dengan Co Pilot Yudhistira serta teknisi bernama Soekris Winarto.

Tujuh penumpang yakni Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Riza Arman, Sakhi Arqam, M. Natsir, Afif (bayi 1 tahun), Raya Adawiah (balita 3 tahun) kini dilakukan identifikasi di RS Bayangkara karena tubuhnya hangus terbakar.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024