Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (ANTARA) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengungkapkan beberapa kesulitan yang mereka hadapi selama mengidentifikasi jenazah korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Pol dr A Nyoman Eddy Purnama Wirawan di RSUD Sayang Cianjur, Sabtu (26/11) sore, mengatakan kesulitan tersebut mulai dari fasilitas pemeriksaan hingga kondisi jenazah.
Secara teknis, kata dia, DVI Polri memiliki sumber daya manusia yang didukung Inafis, dua dokter forensik Polri, tiga dokter forensik setempat, dan teknisi.
"Kesulitannya karena semua dikerjakan marathon dengan fasilitas dua meja pemeriksaan. Sementara kami melakukan dasar identifikasi," kata Eddy.
Selain itu, papar dia, kondisi jenazah yang rusak seiring berjalannya waktu menjadi tantangan. Eddy mengatakan pihaknya beruntung mendapat bantuan Inafis dalam pemeriksaan sidik jari.
Namun, paparnya, pemeriksaan akan menjadi lebih kompleks apabila sidik jari tidak dapat diidentifikasi sehingga menggunakan peralatan lebih, tenaga, dan biaya untuk pemeriksaan DNA, seperti temuan bagian tubuh yang tengah diidentifikasi DVI Polri saat ini. "Menurut catatan kami ada tulang kepala, jadi agak susah," kata Eddy.
Eddy meminta masyarakat dan para keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk melapor ke Posko Pengaduan Orang Hilang atau Posko Ante Mortem DVI di Instalasi Forensik Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DVI Polri ungkap kesulitan selama identifikasi korban gempa Cianjur
Berita Terkait
![Bareskrim Polri bakal panggil Benny Ramdhani pada Senin soal sosok T terkait judi online](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/24/1000100104.jpg)
Bareskrim Polri bakal panggil Benny Ramdhani pada Senin soal sosok T terkait judi online
Sabtu, 27 Juli 2024 7:34 Wib
![Bareskrim Polri mengamankan 3.332 bal pakaian impor ilegal](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/26/1000027314.jpg)
Bareskrim Polri mengamankan 3.332 bal pakaian impor ilegal
Jumat, 26 Juli 2024 17:42 Wib
![Kompolnas berikan masukan terkait yurisdiksi pada RUU Polri](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/23/EFA6BE49-C2D1-490C-880C-032FACEEC8BE.jpeg)
Kompolnas berikan masukan terkait yurisdiksi pada RUU Polri
Rabu, 24 Juli 2024 0:19 Wib
![Polri tegaskan penyelidikan kasus judi online Wulan Guritno masih berjalan](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2023/07/27/1.jpg)
Polri tegaskan penyelidikan kasus judi online Wulan Guritno masih berjalan
Rabu, 24 Juli 2024 0:18 Wib
![Pengamat kepolisian dorong pimpinan Polri nonaktifkan Dirlantas Polda Sulteng](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2023/07/11/PhotoCollage_20230711_140929094.jpg)
Pengamat kepolisian dorong pimpinan Polri nonaktifkan Dirlantas Polda Sulteng
Selasa, 23 Juli 2024 22:02 Wib
![Polri menetapkan empat tersangka kasus eksploitasi seksual anak secara daring](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/23/1000026960.jpg)
Polri menetapkan empat tersangka kasus eksploitasi seksual anak secara daring
Selasa, 23 Juli 2024 17:44 Wib
![Kompolnas: Hanya TNI-Polri yang berhak punya pelat nomor khusus](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/23/IMG_20240723_162239.jpg)
Kompolnas: Hanya TNI-Polri yang berhak punya pelat nomor khusus
Selasa, 23 Juli 2024 17:39 Wib
![Bareskrim Polri: Korban TPPO prostitusi di Australia diharuskan berutang](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/23/1000026928-1.jpg)
Bareskrim Polri: Korban TPPO prostitusi di Australia diharuskan berutang
Selasa, 23 Juli 2024 13:40 Wib