Mamuju (ANTARA Sulbar) - Gubernur Sulawesi Barat merasa kecewa karena proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Belang-belang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, mengalami keterlambatan dari apa yang telah direncanakan.

"Jujur kami kecewa melihat progres pembangunan PLTU hingga memasuki November 2015. Jika dilihat dari kondisi sekarang ini maka dapat saya simpulkan telah terjadi keterlambatan. Saya harus tegur pimpinan proyek pembangunan PLTU ini karena seharusnya sudah selesai tahun 2015 ini," kata Gubernur Anwar Adnan Saleh sesaat usai meninjau proyek Pembangunan PLTU di Mamuju, Sabtu.

Gubernur Sulbar meninjau proyek PLTU ini di dampingi Kepala Dinas ESDM Sulbar Amri Ekasakti, Kepala BPMD serta sejumlah tenaga ahli Pemprov Sulbar.

Anwar Adnan Saleh menyampaikan pembangunan PLTU Belang-Belang ini terus di dorong untuk dilakukan percepatan guna mendukung daerah ini menjadi kawasan industri.

"Daerah Belang-Belang merupakan kawasan pengembangan industri. Hadirnya PLTU ini diharapkan mampu mendorong hadirnya industri di daerah ini," jelasnya.

Ia mengatakan, keberadaan kawasan industri ini tentu akan berdampak positif terhadap masyarakat, baik dari sisi pembangunan ekonomi mapun mendukung tersedianya pasokan listrik di daerah.

Anwar juga mengakui, pembangunan PLTU pun akan ikut mendorong investor masuk di Sulawesi Barat, karena selama ini investor masih berpikir karena kurangnya pasokan energi yang tersedia.

"Banyak investor yang telah melirik pemanfaatan potensi sumber daya alam kita. Tetapi, lagi-lagi persoalan tersedianya energi listrik menjadi penghambat," ujar Anwar.

Salah satu investor yang telah membidik Sulbar kata dia, pengusaha asing asal Hongkong atau Cina yang ingin membangun industri kapal besar.

"Pembangunan industri itu tentu membutuhkan banyak energi. Karena itu ada pemikiran untuk terus menambah ketersediaan sumber energi di Sulbar.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024