Makassar (ANTARA Sulsel) - Lembaga Pemantau Demokrasi Indonesia (LPDI) mengatakan, jangan percaya lembaga survei `abal-abal` menyusul banyaknya lembaga survei bermunculan menjelang Pemilihan Kepala Daerah di Sulawesi Barat pada 9 Desember 2015.

"Saat ini marak lembaga survei yang tidak kredibel, melihat data hasil riset kami, jadi jangan percaya sepenuhnya . Tentu ini meresahkan masyarakat di Sulbar," kata Direktur LPDI Agus Supriyanto di Makassar, Minggu.

Namun dirinya enggan menyebut lembaga apa saja yang dimaksud, tetapi pastinya lembaga survei tersebut sudah diketahui masyarakat luas disana. Kendati demikian pihaknya menghimbau masyarakat jangan mudah percaya lembaga yang tidak kredibel.

"Masyarakat sulawesi barat hanya percaya data dari lembaga survei kredibel dan akurat, mereka takkan mempercayai data lembaga survei abal-abal yang marak muncul di Sulbar menjelang pilkada," katanya

Agus juga sebagai Direktur Lingkar Strategi Indonesia ini menyebutkan dari hasil monitoring ada tiga lembaga surevi yang dipercaya kridibilitasnya sehingga menjadi rujukan masyakat seperti Lembaga Indeks Politica Indonesia (IPI), Jaringan Suara Indonesia (JSI) dan PT Lingkaran Survei Indonesia (LSI).

Berdasarkan data LPDI masyarakat Sulbar, rata-rata responden ingin Pilkada di provinsi pecahaan Sulsel itu tanpa ada praktek kecurangan dan `money politik` serta permainan data hasil survei.

Dirinya juga mengingatkan kepada penyelanggara dalam hal ini KPU setempat harus menjamin keamanan agar tidak terjadi kerusuhan sebelum dan sesudah Pilkada serentak nanti.

Menurut dia masyarakat Sulbar diyakini tidak akan terpengaruh data dari survei abal-abal yang kini marak bermunculan dan tidak jelas metodelogi serta prestasi yang sudah didapatkan.

"Ada beberapa lembaga survei abal-bala sering meliris data tanpa menggunakan metodelogi yang benar. Hal itu tentu merugikan para calon bupati dan wakil bupati. Masyarakat meminta penyelenggara segera menertibkan lembaga survei tersebut," harapnya.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024